Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akademisi Unair Jelaskan Panduan Isoman dan Vaksinasi bagi Ibu Hamil

Kompas.com - 02/11/2021, 11:28 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam kondisi pandemi Covid-19, perempuan yang sedang mengandung menghadapi tantangan yang lebih berat.

Dalam kondisi normal, perempuan hamil sudah rentan terkena penyakit. Apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19, perempuan hamil juga harus berhati-hati agar tidak terpapar virus corona.

Akademisi Universitas Airlangga (Unair) Muhammad Ardian menerangkan, ibu hamil cenderung lemah dan rentan. Kondisi ini membuat ibu hamil lebih rawan terpapar Covid-19.

Namun demikian, Ardian menyarankan ibu hamil yang terkonfirmasi Covid-19 dapat melakukan isolasi mandiri (isoman) saja.

Baca juga: Tips Lakukan Penelitian dan Raih Hibah ala Dosen Universitas Trunojoyo

Pantau pergerakan janin selama isoman

Hal ini bisa dilakukan dengan syarat, usia kehamilan di bawah 39 minggu dan usia ibu tidak lebih dari 45 tahun.

"Ibu hamil dengan syarat di atas boleh isoman. Tapi yang berisiko tinggi, dengan komorbid, sebaiknya diisolasi di tempat khusus atau di rumah sakit," terang Ardian seperti dikutip dari laman Unair, Selasa (2/11/2021).

Selama isoman, lanjut Ardian, ibu hamil perlu tetap memantau pergerakan janin bila usia kehamilan di atas 18-20 minggu.

Paling tidak ada 10 gerakan janin dalam 12 jam. Ibu hamil juga sebaiknya menghindari stres, tidur cukup 6-8 jam dan melakukan olahraga ringan.

Baca juga: Berhasil Kembangkan Axolotl, Mahasiswa UB Banjir Tawaran Ekspor

Vaksinasi Covid-19 aman bagi ibu hamil

Ardian mengungkapkan, vaksinasi aman dilakukan bagi ibu hamil. Baik pada trimester pertama, kedua, maupun ketiga.

"Dari penelitian sudah terbukti aman. Tidak menyebabkan keguguran atau kecacatan. Ibu hamil dengan komorbid juga diutamakan vaksinasi, selama komorbidnya terkontrol. Tidak perlu takut, ini aman," tegas Ardian.

Ardian menambahkan, agar ibu hamil tetap tinggal di rumah dan menjaga diri agar tidak terpapar Covid-19. Terutama menjelang persalinan, yakni dua minggu dari hari perkiraan lahir (HPL).

Dalam Webinar Literasi Kesehatan yang diadakan Unair turut hadir perwakilan Unicef Indonesia Armunanto. Dia mengatakan, kerja sama yang terjalin antara Unicef Indonesia dengan Unair telah berjalan lebih dari 10 tahun.

Baca juga: Jasa Marga Buka Lowongan Kerja Program Jet Roadster 2021 Lulusan S1

Lindungi kelompok rentan dari infeksi Covid-19

Menurutnya, kegiatan perlindungan bagi ibu hamil, melahirkan, dan menyusui yang dilakukan Unair dan Unicef di Jawa Timur sangat tepat. Terlebih Jawa Timur adalah daerah dengan populasi terbesar kedua di Indonesia.

"Kalau kita bisa melindungi kelompok rentan ini dari infeksi Covid, artinya kita melindungi populasi terbesar kedua di Indonesia. Upaya gotong royong ini tampaknya memang harus kita lakukan bersama," imbuhnya.

Dia berharap para peserta yang hadir dapat meneruskan pengetahuan yang didapat kepada masyarakat lain. Sehingga ibu hamil mendapatkan perlindungan yang optimal dan terhindar dari infeksi Covid-19.

Baca juga: Ingin Jadi Jurnalis? Ini Tipsnya dari Wartawan Asal Jerman

Data jumlah kematian ibu dan bayi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur cukup mengejutkan. Per Oktober 2021, sedikitnya kematian ibu mencapai 1.127 sejak Januari hingga September 2021. Sedangkan Jumlah Kematian Bayi mencapai 2.465 dalam rentang waktu yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com