Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara agar Anak Cerdas, Ners UM Kudus Sebut 2 Faktornya

Kompas.com - 30/07/2022, 07:15 WIB
Sandra Desi Caesaria

Penulis

KOMPAS.com - Setiap orangtua ingin mempunyai anak yang cerdas dan sehat.

Banyak orang tua yang mencari cara agar anak cerdas. Mulai dari memperhatikan asupan gizi, memilih makanan bernutrisi, hingga beberapa mainan edukasi, latihan bagi anak-anak agar lebih cerdas.

Namun apa saja faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak?

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua. Dilansir dari laman Universitas Muhammadiyah Kudus, berikut beberapa cara agar anak-anak tumbuh cerdas.

1. Perhatikan gizi

Ada dua faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak secara umum yaitu faktor internal dan eksternal.

Baca juga: 5 Perbedaan Cerdas dan Pintar, Kamu yang Mana?

Faktor internal merupakan faktor genetika, sedangkan faktor eksternal yang merupakan lingkungan meliputi nutrisi, stimulasi, aktivitas fisik, dan upaya penjagaan kesehatan.

Faktor internal, biasanya berasal dari faktor genetik dan memiliki kontribusi yang relatif kecil yaitu hanya sekitar 5 persen.

Sedangkan faktor eksternal yang berperan besar yaitu sekitar 95 persen. Maka bukannya mustahil kalau orangtuanya biasa saja, namun anaknya bisa cerdas.

2. Konsumsi ASI

Air susu ibu (ASI) adalah salah satu pilihan terbaik yang merupakan makanan utama saat bayi terlahir.

Proses kecerdasan anak memang berlangsung semenjak masih di dalam kandungan ibunya, inilah sebabnnya penting mengonsumsi nutrisi yang cukup selama masa kehamilan.

Baca juga: 5 Tanda Kamu Cerdas secara Emosional

Saat bayi lahir, makanan utama yang dikonsumsi tentunya adalah ASI. Manfaat ASI diantaranya adalah memperkuat sistem kekebalan tubuh. Komponen utama pembangun sistem kekebalan tubuh pada ASI adalah prebiotik.

Selanjutnya bayi yang secara rutin mengkonsumsi hanya ASI secara tidak langsung akan menurunkan terjadinya risiko alergi.

Selanjutnya ASI juga dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit pada saluran cerna seperti diare. ASI juga dapat meningkatkan kekebalan pada sistem pencernaan.

Sedangkan gangguan lain yang mungkin dialami bayi yang tidak mengkonsumsi ASI adalah risiko gangguan pernafasan, seperti flu dan batuk.

Bayi yang diberikan ASI akan menjadi lebih kuat. Menyusui juga menurunkan terjadinya resiko obesitas saat bayi tumbuh besar kelak.

Baca juga: Kutu Ini Bisa Buat Pewarna Alami Makanan, Siswa Harus Tahu

 

Menyusui telah terbukti dapat menurunkan resiko kanker payudara, kanker ovarium, dan osteoporosis pada ibu yang menyusui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau