Akhirnya, dengan anggaran 850 Euro per bulan, Lucky dan keluarganya bisa menempati apartemen pilihannya. Kuliah nyaman, hidup bersama keluarganya pun kini terasa tenang.
Sangat hemat
Hemat dan cermat. Begitulah trik Lucky bisa tetap survive menetap sementara untuk menuntaskan studi S-2 di Belanda. Jauhkan hura-hura, lanjut dia, dan semua pengeluaran dicatat serta diperhitungkan dengan baik.
"Semua bon dikumpulkan kalau belanja dan dicatat. Dengan cara itu kami bisa tahu selisih uang belanja setiap bulan itu ada di mana. Kalau bisa hidup hemat, biaya hidup di Den Haag dan Jakarta sepertinya sama saja," ujar Lucky.
Lagi-lagi, Lucky meraih keberuntungan. Ia berhasil mendapatkan public school, yaitu sekolah negeri yang dibiayai oleh Pemerintah Belanda alias sekolah gratis, untuk ketiga anaknya. Anak pertamanya (9 tahun) duduk di kelas tiga sekolah dasar, anak kedua di taman kanak-kanak, dan yang ketiga duduk di bangku play group.
"Saran saja, kalau mau bawa anak-anak, pastikan dulu sekolahnya sejak sebelum berangkat ke sini. Pilihannya dua, sekolah negeri dari pemerintah sini atau Sekolah Indonesia Nederland (SIN)-Wassenaar di Den Haag yang didirikan dan diselenggarakan untuk anak masyarakat Indonesia di Belanda," ujar Lucky.
"Itu harus cepat-cepat di-booking, kalau tidak pasti tidak kebagian. Satu kelas hanya sepuluh murid dan disubsidi pemerintah sehingga harus dipastikan supaya masuk datanya. Kasihan kalau tidak sekolah hanya gara-gara kita telat mengurus, bisa tidak sekolah anak-anak di sini," tambahnya.
Lucky mengakui, seperti namanya yang berarti "beruntung", memang banyak keberuntungan ia dapatkan hingga bisa seperti saat ini. Tak lelah mencari informasi dan membuka network seluas-luasnya membuat keberuntungan itu semakin membuahkan hasil.
"Semua celah harus dicoba, jangan pernah ragu. Di sini juga harus hidup hemat yang benar-benar hemat. Saya batasi libur atau pelesir jauh yang kira-kira bakal mengeluarkan ongkos besar. Tak perlu gengsi. Kalau tidak, pasti bobol keuangan kami," katanya.
Baca juga: Serius... Jangan "Memble" Kuliah di Negeri Orang!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.