Andai Orang Indonesia Benar-benar Tahu...

Kompas.com - 05/04/2017, 14:46 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Saat itu, ada yang menyebut kata Samin terkait aksi menyemen kaki di depan Istana. salah seorang pengunjung kantin dengan spontan bertanya, “Samin? Apa itu?”!  Alamak! 

Apalah daya, masalahnya, riset Badan PBB untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) pada 2012 juga mendapati, minat baca Indonesia hanya di kisaran angka 0,001. Artinya, dari 1.000 orang hanya satu orang yang punya minat membaca secara serius.

Data lebih baru, survei Most Literated Nation in The World yang dilansir pada 2015 menempatkan Indonesia di peringkat 60 dari 61 negara soal minat baca warganya. Dalam survei ini, peringkat Indonesia hanya lebih baik dari Botswana.

(Baca juga: Gerakan Literasi, Langkah Kecil Bangun Peradaban)

Maka, terasa “wajar” bila duka warga Ponorogo juga tak menguar di udara Indonesia, saat satu kampung di sana tertimbun longsoran bukit, Sabtu (1/4/2017). 

Menengok lini masa media sosial dan berita-berita yang berseliweran di dunia maya, orang—yang tinggal entah di mana pula di Indonesia—masih lebih semangat membahas dan bergunjing soal janji politik terkait harga rumah dalam keriuhan Pilkada DKI daripada berbagi empati kepada korban bencana seperti di Ponorogo.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau