Bondhan Kresna W.
Psikolog

Psikolog dan penulis freelance, tertarik pada dunia psikologi pendidikan dan psikologi organisasi. Menjadi Associate Member Centre for Public Mental Health, Universitas Gadjah Mada (2009-2011), konselor psikologi di Panti Sosial Tresna Wredha “Abiyoso” Yogyakarta (2010-2011).Sedang berusaha menyelesaikan kurikulum dan membangun taman anak yang berkualitas dan terjangkau untuk semua anak bangsa. Bisa dihubungi di bondee.wijaya@gmail.com. Buku yang pernah diterbitkan bisa dilihat di goo.gl/bH3nx4 

Fakta: Otakmu Sulit Membedakan Opini dan Fakta

Kompas.com - 18/06/2018, 14:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Butuh waktu bagi otak untuk “pindah kopling” dan melakukan re-kategorisasi tulisan itu menjadi warna hijau.

Contohnya, seseorang difitnah sebagai anggota partai terlarang. Si Nungki karena diberi tahu oleh orang yang sangat ia percayai, ia menyimpan dalam memori bahwa orang itu adalah benar anggota partai terlarang.

Jadi ketika ada informasi fakta bahwa orang itu ternyata bukan partai terlarang, maka Nungki akan sulit menerima bahwa orang itu ternyata bukan anggota partai terlarang.

Sumber :

https://rd.springer.com/article/10.1007%2Fs11109-010-9112-2 http://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/1948550618762300

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau