"Jokowi effect" ini kemudian ditiru banyak pemimpin daerah, baik petahana maupun calon. Ada yang menggunakannya secara halus dengan menonjolkan perasaan senasib, tapi banyak juga yang memanfaatkannya secara kasar dengan menonjolkan kesamaan keyakinan atau suku.
Apakah Anda juga “tertipu” dengan pikiran Anda sendiri? Apakah bias kognitif mempengaruhi pilihan Anda? Berikut ciri-cirinya :
1. Pilihan Anda berdasarkan emosi. Sangat suka dengan calon pilihan Anda dan/atau sebaliknya sangat tidak suka dengan salah satu atau lebih calon yang lain (suka atau tidak suka adalah salah satu bentuk emosi).
2. Sulit untuk percaya calon pilihan Anda punya keburukan, sebaliknya sulit untuk percaya calon yang lain punya banyak sisi positif.
3. Tidak begitu memahami program-program apa saja yang diusung calon Anda.
Sumber :
http://www.its.caltech.edu/~camerer/Ec101/JudgementUncertainty.pdf
http://www.people.fas.harvard.edu/~mrbworks/articles/1996_JPSP.pdf