Sementara di waktu yang sama, di sekolah lain yang memang semangatnya inklusif, saya juga melakukan pendampingan.
Tidak hanya anak slow learner, tapi anak berkebutuhan khusus dijadikan satu kelas dengan anak “reguler”. Dan semua berjalan dengan baik-baik saja. Bahkan kemajuan dan prestasi anak ini meningkat drastis.
Pemerataan pendidikan
Jadi kalau memang serius dan dimonitor kesiapannya, kebijakan zonasi ini dapat menciptakan kelas-kelas inklusif yang lebih luas. Pemerataan kualitas pendidikan akan terwujud, seperti di Finlandia.
Tidak ada sekolah favorit, karena memang semua sekolah kualitasnya standar. Siswa kurang “pintar” tidak akan tersingkir ke pinggiran, ke sekolah yang jauh dari rumahnya, hanya karena sekolah di belakang rumahnya kebetulan favorit.
Namun bila tidak siap dari sisi infrastruktur maupun kualitas dan pola pikir guru-gurunya. Maka akan muncul Budi-Budi lain yang hancur harapannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.