Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahlawan Ini Gendong Buku Menjaga Nasionalisme di Tapal Batas NKRI

Kompas.com - 10/11/2018, 07:20 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Membaca untuk Nasionalisme

Bagi Yosep, membaca merupakan kegiatan penting. Membaca tidak hanya memberikan tambahan informasi, tetapi juga bisa membangun rasa cinta budaya dan tahan air. Terlebih kepada anak-anak.

“Membaca bisa membangun karakter anak,” tambahnya. Yosep mengatakan, banyak anak ikut pergi ke ladang membantu orangtua. Jika mereka pergi ke ladang, maka waktu membaca buku menjadi berkurang.

Lewat TBM Gendong, Yosep membantu anak-anak bisa tetap membaca sambil membantu orangtua.

Dalam menjalankan TBM Gendong, Yosep menyediakan dua layanan. Kepada orang dewasa, Yosep menyediakan buku-buku agama dan pertanian.

Orang-orang dewasa suka membaca buku-buku spiritual. Misalnya kisah para nabi-nabi. Begitu juga dengan pertanian, warga suka membacanya karena dekat dengan pekerjaan mereka.

Sedangkan untuk anak-anak SD, Yosep melakukan kegiatan membacakan cerita. Ia selalu membaca buku cerita bergambar dengan tema-tema kebudayaan Indonesia, agama dan sejarah. “Anak-anak suka dibacakan cerita,” tegasnya.

Mengenal Indonesia lebih baik

Yosep punya ‘sihir’ tersendiri ketika bercerita. Mimik wajah, gerak tubuh dan artikulasi suaranya, berhasil memikat hati anak. Berkali-kali anak dibuat tertawa terpingkal-pingkal. Mereka benar-benar menikmati cara Yosep bercerita.

Yosep sangat mencintai Indonesia. Dari pedalaman Kaltara, Ia menularkan nasionalismenya keada anak melalui buku. Ia berkeyakinan, rasa cinta tanah air harus ditanamkan dari usia awal sekolah.

Buku-buku yang bertemakan kearifan lokal dan sejarah perjuangan bangsa sangat efektif membangun rasa cinta tanah air itu. Terlebih di Sajau Hilir, terdapat anak-anak mantan TKI asal Malaysia yang baru mengenal Indonesia.

“Mereka perlu perlu dibantu berdaptasi untuk mengenal Indonesia lebih baik lagi,” kata Yosep.

Kebutuhan buku relevan anak

Yosep membacakan cerita kepada anak-anak di ladang sekolah, disela-sela waktu istirahat. Yosep merawat nasionalisme di pedalaman Kaltara dengan mendekatkan buku kepada anak.Dok. INOVASI Kaltara Yosep membacakan cerita kepada anak-anak di ladang sekolah, disela-sela waktu istirahat. Yosep merawat nasionalisme di pedalaman Kaltara dengan mendekatkan buku kepada anak.

Menjalankan TBM Gendong bukan perkara mudah. Setiap kali pergi ke ladang dan sawah, Yosep harus memanggul sedikitnya 100 eksemplar buku.

Berat buku-buku itu bisa sampai 20 kilogram. Buku-buku itu, awalnya Ia panggul dengan menggunakan sepeda motor.

Setelah jalan tidak bisa lagi dilalui sepeda motor, barulah Ia memanggulnya dengan berjalan kaki. “Setiap kali jalan bisa sampai 4 kilomenter,” terang Yosep yang hanya tamatan SMK ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com