Andre mengatakan, pengalaman pertamanya kerja sambilan adalah saat musim panas dua tahun lalu. Dia bekerja di restoran Indonesia di Amsterdam.
"Pengalaman pertama kerja sambilan ini ya cuci piring. Di sini ada mesin, jadi tidak capek sih, cuman banyak saja jumlah piringnya. Satu menu makanan yang dipesan kan bisa beberapa piring. Gara-gara itu harus cepat nyucinya," tutur mahasiswa ICT Business, Cyber Security ICT, Information & Communication Technology di Fontys University, Eindhoven ini.
Andre melakoni pengalaman pertama kerja sambilan itu selama 2 sampai 3 bulan. Setelah itu dirinya keluar lantaran nilai akademiknya menurun.
"Saya dapet total uang dari situ sekitar lebih 1200 Euro atau Rp 20 jutaan dalam satu bulan. Senang betul tentunya," kata Andre.
Terakhir, pada Oktober lalu, Andre kembali melakukan part time job. Bukan lagi mencuci piring, tapi di perusahaan jasa antar barang.
"Seperti Gojek, tapi khusus antar barang. Kerjanya menggunakan aplikasi, tapi pakai sepeda, bukan motor. Saya dibayar 5 Euro per sekali antar. Kita bisa pesan kerja jam berapa mulai dan selesai. Di sinilah kita bersaing dengan pekerja lainnya. Saya bersyukur, dapat 100-an Euro sebulan," ucap Andre.
Belajar hidup
Bisa dapat ratusan Euro per bulan? Rasanya, kerja sambilan ini terdengar enteng, padahal sebetulnya susah juga memburu kesempatan ini.
Tak semua anak Indonesia bisa langsung berjodoh untuk bekerja sambilan ini. Maklum, lahan pekerjaan sambilan ini tidak muncul lewat iklan koran atau media sosial. Kebanyakan dari mulut ke mulut.
"Saya dapat pekerjaan dari kakak kelas. Jujur saja, anak internasional itu susah dapet kerja sambilan, karena tidak ada working permit sehingga harus urus surat. Ilegal sih enggak, karena untuk partime itu ada aturannya kok. Perjam itu 5,5 Euro. Tergantung umur, semakin tua makin bagus gajinya," papar Andre.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan