Mengenal 3 Besar Calon Rektor UI, Ikuti Profilnya

Kompas.com - 20/09/2019, 17:14 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) telah menetapkan tiga besar calon rektor UI dalam Rapat Paripurna pada Kamis (19/9/2019) di kampus UI Salemba.

Sesuai dengan Berita Acara BA-461/UN2.MWA/OTL.01/2019 tanggal 19 September 2019 ketiga nama yang ditetapkan menjadi calon kuat rektor UI periode 2019-2024 yaitu:

1. Prof Dr rer nat Abdul Haris
2. Prof Ari Kuncoro, SE, MA, PhD
3. Prof Dr dr Budi Wiweko, MPH, SpOG (K)

Ketua pelaksana kegiatan pemilihan rektor UI Prof Drh Wiku Bakti Bawono Adisasmito, MSc, PhD mengatakan, hasil akhir didapatkan lewat mekanisme seleksi yang dilakukan UI bekerja sama dengan lembaga seleksi profesional yang meliputi beberapa komponen penilaian.

“Sebanyak 60 persen adalah komponen presentasi, 20 persen adalah komponen karakter, dan 20 persen adalah komponen kompetensi. Ketiga faktor ini menjadi indikasi penilaian terbesar dalam proses pemilihan rektor kali ini,” ujar Wiku dalam keterangan tertulis, Jumat (20/9/2019).

Baca juga: Pemilihan Rektor UI Mengerucut Jadi 3 Besar, Ini Tahapan Selanjutnya

Dia menambahkan, berbagai pertanyaan dari para panelis bertujuan untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang visi dan misi dari para calon rektor sehingga bisa digali dan dieksplorasi dengan baik.

Seperti dipublikasikan di laman resmi UI, berikut ini profil singkat masing-masing calon rektor UI yang masuk tiga besar:

1. Prof Dr rer nat Abdul Haris

Salah satu kandidat kuat rektor UI ini masih menjabat Dekan FMIPA UI sampai sekarang. Dia lahir pada 21 September 1970 di Pemalang dari keluarga petani yang membentuknya menjadi pribadi yang disiplin dan bekerja keras.

Abdul Haris memperoleh gelar sarjana dan magister dari Departemen Fisika FMIPA UI, lalu melanjutkan pendidikan doktor dalam bidang Geofisika di Kiel Univeristy. Saat ini dia menjadi seorang Guru Besar.

Dalam jabatannya sebagai Dekan FMIPA UI, dikatakan bahwa dia membawa perubahan melalui penambahan fasilitas kesejahteraan.

Sebanyak dua gedung laboratorium Riset Multidisiplin Pertamina-FMIPA UI juga berhasil didirikan dan hibah sebesar Rp 7 miliar dari Sinar Mas Group juga didapatkan untuk utilisasi gedung tersebut. Ada pula kerja sama dengan beberapa perusahaan, seperti Schlumberger.

Dalam bidang riset, Abdul Haris membuat FMIPA sebagai penghasil publikasi terbesar kedua di UI sehingga berdampak pada peningkatan guru besar hingga 117 persen.

Selain di UI, dia pun tercatat aktif tergabung dalam Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) dan terdaftar sebagai Vice President.

Dalam pemilihan rektor UI periode 2019-2014, Prof Abdul Haris memiliki visi “Mengembangkan dan mentransformasi Universitas Indonesia menjadi universitas unggulan di tingkat global dengan tetap mempertahankan nilai-nilai Universitas Indonesia”.

Visi itu dijabarkan melalui program HARIS for UI, yaitu Human Capital, Acceleration, Reform, Integration, dan Sustainability.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau