Catatan Awal Tahun Tanoto Foundation: Dukung Merdeka Belajar dari Hulu ke Hilir (1)

Kompas.com - 02/01/2020, 12:46 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

"Jadi dalam belajar matematika, siswa jangan hanya diberikan rumus, tetapi siswa perlu difasilitasi untuk menemukan rumus tersebut dan menghubungkannya pada kehidupan sehari-hari," kata Ujang.

Pembelajaran yang mengembangkan karakter mapel tersebut, menurut Ujang dapat mengembangkan potensi anak, yaitu rasa ingin tahu dan berimajinasi di mana kedua hal tersebut merupakan dasar bagi kreativitas.

Dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), sejak awal guru juga sudah difasilitasi mengembangkannya dalam satu halaman. Ternyata hal itu sekarang relevan dengan kebijakan Merdeka Belajar Mendikbud.

“Yang terpenting RRP tersebut memandu guru untuk memfasilitasi siswa untuk belajar aktif. Bukan hanya untuk memenuhi administrasi pembelajaran,” kata Ujang lagi.

3. Menumbuhkan minat baca

Penyediaan buku-buku bacaan berkualitas di sekolah menjadi faktor penting untuk mendorong minat dan kemampuan membaca siswa.

Pada pemetaan awal 2018 ditemukan data hanya 38 persen sekolah yang memiliki inisiatif mengalokasikan dana peningkatan minat baca, dan hanya 34 persen sekolah yang menyediakan waktu khusus membaca.

Untuk itu sekolah dan madrasah difasilitasi mengembangkan beragam program budaya baca untuk menumbuhkan minat membaca siswa.

Dukungan sekolah pada program budaya baca difokuskan pada tiga aspek, yaitu keteladanan, pembiasaan, dan penyediaan buku-buku bacaan yang menarik secara berkelanjutan.

Tanoto Foundation memberikan hibah buku-buku bacaan untuk menarik minat baca anak. Sudah lebih dari 200.000 buku bacaan dihibahkan untuk 440 sekolah dan madrasah mitra tersebar di lima provinsi, yaitu Sumatera Utara, Jambi, Riau, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur.

Margaretha Ari Widowati, Direktur Program PINTAR Tanoto Foundation mengatakan, hibah buku ini untuk memantik pengelola sekolah menciptakan ragam kegiatan untuk mendorong minat membaca siswa.

Program budaya baca dapat berhasil bila ada buku yang meningkatkan minat membaca siswa.

“Kami sudah melatih lebih dari 6.000 kepala sekolah, guru, pengawas, dan komite sekolah untuk berinisiatif mengembangkan ragam program budaya baca," ujar Ari Widowati.

"Mereka juga difasilitasi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan memahami isi buku, diantaranya melalui program pelatihan buku berjenjang yaitu program membaca terbimbing sesuai dengan kemampuan siswa,” jelasnya.

Menurut Ari, Tanoto Foundation hanya membangkitkan ide dan semangat para pengelola sekolah dalam mengupayakan penyediaan buku-buku bacaan secara berkelanjutan dan mengelola buku-buku tersebut juga agar mudah diakses oleh siswa untuk membangkitkan ketertarikan membaca.

Sekolah dan madrasah mitra berupaya menambah koleksi bacaan melalui kerja sama dengan perpustakaan daerah, menggerakkan kontribusi orang tua dan alumni melalui jejaring komite sekolah ataupun paguyuban kelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau