"Misalnya minggu ini aku nentuin materi apas aja yang mau dipelajari, minggu depan juga, seterusnya sampai ujian," kata Tasya.
Tak dipungkiri, Tasya mengaku sempat stres saat akan hadapi ujian nasional. Sampai-sampai ia mengalami alergi kulit akibat ketakutan tak bisa mencapai nilai yang terbaik.
Namun, rencana belajar yang ia susun ternyata bisa memabantunya belajar lebih fokus sehingga kegiatan belajar hingga ujian bisa berjalan dengan lancar.
Baca juga: Mengenal Materi UTBK 2020, Syarat Wajib SBMPTN
"Zaman dulu aku harus bolak-balik halaman untuk cari satu topik dan enggak semua buku ada indeks. Sekarang jadi lebih mudah karena sumber bisa dicari di mana-mana," tutur Tasya.
Perkembangan teknologi memang membuat informasi lebih mudah dicari. Sebagai "guru online", Tasya berpendapat kini siswa lebih mudah mencari materi bahkan berlatih soal kapan dan di mana saja.
Sehingga, lanjut Tasya, siswa zaman sekarang tidak ada alasan tidak mengerti pelajaran, karena media pembelajaran ada di mana-mana.
Bagi siswa kelas 9 yang akan menuju kelas 10, Tasya menyarankan untuk mengukir prestasi yang baik sejak awal SMA.
Pasalnya, itulah yang Tasya lakukan sehingga ia bisa lulus UN dengan baik dan mendapatkan "jalur undangan" atau kini disebut sebagai SNMPTN dan diterima di Universitas Indonesia.
"Menurut aku kalau kita bisa menerima jalur undangan, maka saingan akan lebih sedikit. Jadi sejak kelas 7 aku sudah mulai belajar biar bisa dapat nilai yang baik," ujar Tasya.
Tak hanya sekadar kesempatan masuk PTN, nilai-nilai yang baik juga menjadi "modal" Tasya mendapatkan beasiswa ke Columbia University di Amerika Serikat. Menurutnya, belajar tak akan pernah sia-sia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.