Hal ini bisa dicontohkan dnegan banyak tokoh dunia yang berkebutuhan khusus. Seperti Stephen Hawking seorang ilmuwan fisika, Satoshi Tajiri si pencipta Pokemon, Matt Savage seorang musisi jazz proefesional dan masih banyak lagi.
Karena itu, bukan tidak mungkin bahwa ABK bisa berprestasi. Jadi orangtua harus memberikan fasilitas sesuai minat, bakat, dan kreativitasnya. Bisa pula diajarkan untuk membatik atau membuat suatu kerajinan tangan.
Anda harus yakin, mereka bisa menunjukkan kepercayaan yang positif jika Anda juga menunjukkannya di depan anak. Secara tidak langsung mereka akan ikut merasa positif.
Ada satu teknik untuk meningkatkan emosi positif dalam diri. Caranya ialah dengan menulis hal-hal yang orangtua syukuri di dalam hidup. Beberapa penelitian dijelaskan, dengan menulis daftar rasa syukur orangtua dapat mengalihkan segala sesuatu yang negatif menjadi positif.
Orangtua juga lebih merasa perhatian terhadap sekitar, optimis, energik, dan lebih dekat dengan anak. Akhirnya orangtua cenderung merasa bahagia.
Baca juga: 4 Manfaat Orangtua Dampingi Anak Belajar, Yakni...
Memang benar dalam mendidik dan membesarkan ABK, orangtua butuh tenaga lebih besar dibanding anak-anak pada umumnya. Karena itu, agar stres, emosi negatif, dan amarah yang muncul tidak memperburuh keadaan, maka bisa melakukan santai sejenak.
Caranya ialah dengan memposisikan tubuh senyaman mungkin, mengambil napas dalam-dalam selama 3 detik dan dibuang perlahan lewat mulut. Ini bisa dilakukan 3-4 kali hingga merasa lebih tenang.
Ketika Anda melakukan cara ini, diharapkan mampu mengurangi semua emosi negatif serta memberikan kesempatan pada diri sendiri untuk berpikir jernih kembali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.