KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menilai dunia industri terganggu dengan aktivitas magang dalam waktu yang sangat pendek.
Hal disampaikan oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti ) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam berdasarkan evaluasi yang dilakukan Kemendikbud bersama dunia industri.
"Berdasarkan evaluasi, banyak perusahaan yang menerima magang menyatakan mahasiswa magang dalam waktu sangat pendek tidak memberikan banyak manfaat bahkan mengganggu aktivitas industri karena waktu pertukarannya sangat cepat," kata Nizam dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Nizam mengatakan program magang yang berjangka pendek (kurang dari 6 bulan) sangat tidak cukup untuk memberikan pengalaman dan kompetensi industri bagi mahasiswa. Selain itu, lanjut Nizam, perusahaan juga kurang mendapatkan manfaat dari mahasiswa magang jangka pendek.
"Oleh karena itu, magang dengan durasi panjang selama 1-2 semester memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, baik mahasiswa maupun perusahaan," tambah Nizam.
Baca juga: Mahasiswa Kampus Kecil Jangan Takut Tak Dapat Magang, Ini Kata Kemendikbud
Nizal menyebutkan program Kampus Merdeka yaitu magang selama 1-2 semester ini akan memberikan mahasiswa waktu yang cukup untuk memahami pekerjaan. Nizam menambahkan bila perusahaan tempat mahasiswa magang cocok dengan mahasiswa magang bisa langsung direkrut sebagai pegawai sehingga mengurangi biaya rekrutmen dan training.
"Mahasiswa yang sudah mengenal tempat kerja tersebut juga akan lebih percaya diri dalam memasuki dunia kerja dan karirnya," kata Nizam.