Anak Alami Demam, Batuk dan Pilek? Ini Kata Akademisi UII Terkait Virus Corona

Kompas.com - 05/03/2020, 14:44 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Bagi orangtua yang memiliki buah hati usia sekolah, mendengar kabar masuknya virus corona di Indonesia tentu harus bijak. Tetapi, orangtua diharapkan tetap waspada dan tidak panik.

Selain waspada diri, si buah hati juga harus dijaga kesehatannya. Dipantau terus apa dan di mana dia bermain. Namun, orangtua tidak perlu berlebihan dalam menjaga anaknya.

Hanya saja, bagaimana jika anak mengalami sakit dan ada tanda-tanda demam, batuk atau pilek? Bahkan hingga mengalami sesak nafas? Ini dia beberapa gejala pada anak yang patut dicurigai.

Baca juga: Agar Terhindar Virus Corona, Perhatikan 6 Hal Ini dari Akademisi

Pahami gejala awal

Kepada Kompas.com, Kamis (5/3/2020), dokter spesialis anak yang juga Akademisi Universitas Islam Indonesia (UII) dr Nurlaili Muzayyanah, SpA, M.Sc menjelaskan tanda-tanda seandainya anak kena virus corona berikut upaya antisipasinya.

"Ada beberapa gejala jika anak terjangkit virus corona. Tetapi semua harus dilihat riwayat dia ketika bepergian di suatu tempat, bertemu siapa dan menyentuh apa, khususnya dengan orang yang diduga terjangkit virus corona," ujarnya.

Menurut dr Nurlaili, ada beberapa gejala awal anak terpapar virus corona, yakni:

  • Demam
  • Batuk
  • Pilek
  • Nyeri tenggorokan diikuti sesak nafas atau nafas cepat

Namun, gejala virus corona itu harus diikuti dengan 2 pertanyaan penting yang perlu dipahami orangtua, seperti:

1. Apakah ada riwayat habis bepergian dari daerah endemik atau yang ada kasus virus corona?

2. Apakah ada kontak fisik dengan orang yang dicurigai menderita infeksi virus corona?

Jika anak dan anda habis bepergian ke luar negeri terutama yang sudah ada kasus virus corona, maka anda dan anak harus segera periksa diri.

Tindakannya ialah jika mengalami gejala di atas, maka harus di bawa ke rumah sakit. Atau ke fasilitas kesehatan terdekat. Namun lebih bagus dibawa ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap dan baik.

Namun jika anak dan orangtua tidak habis bepergian ke luar negeri atau tidak berkontak fisik dengan orang yang diduga terjangkit virus corona, maka tidak perlu dikhawatirkan.

Upaya pencegahan pada anak

Untuk pencegahan pada anak, dr Nurlaili yang juga Dosen Fakultas Kedokteran UII tersebut memberikan tips sebagai berikut:

1. Menghindari kontak dengan hewan hidup/mati

2. Hindari ke pasar hewan dan produk hewan

Baca juga: Upaya Pencegahan Virus Corona, Akademisi UNS Kembangkan Jahe Merah

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau