Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru, Ini Tips Pembelajaran Jarak Jauh dari Mendikbud Nadiem Makarim

Kompas.com - 09/05/2020, 12:23 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Sejatinya, guru maupun orangtua ingin memberikan pengajaran yang terbaik bagi anak. Namun, situasi tak menentu akibat Covid-19, membuat sesi belajar mengajar cukup menantang.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengakui bahwa guru, siswa, dan juga orangtua harus menghadapi masa adaptif yang tidak mudah, penuh kebingungan dan ketidakpastian.

Karena itulah, Nadiem memberikan sejumlah tips bagi para guru agar pengajaran jarak jauh dapat lebih lancar dilalui, sekaligus menyenangkan bagi siswa.

Merangkum dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, Jumat (8/5/2020), berikut tips Mendikbud untuk para guru dalam menjalani pembelajaran jarak jauh:

Baca juga: Universitas Pertahanan Buka Pendaftaran S1, Bebas Biaya Kuliah

1. Keluar dari zona nyaman

Nadiem menyebut, cara terbaik untuk belajar suatu hal baru adalah keluar dari zona.

"Itu satu-satunya cara untuk memperbaiki diri," tegas Mas Nadiem dalam program Belajar dari Covid-19 pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2020, Jakarta, Sabtu (2/5/2020) lalu.

Sehingga, guru disarankan untuk beradaptasi menemukan metode pengajaran terbaik untuk para siswa, dan tak lagi terpaku pada metode yang selama ini digunakan di sekolah.

2. Membagi kelas menjadi kelompok yang lebih kecil

Tidak semua murid punya level kompetensi yang sama, yang unggul di satu bidang belum tentu unggul di bidang yang lain. Karena itu, Nadiem menyerukan agar guru membentuk kelompok anak sesuai dengan kompetensinya.

Baca juga: 10 Politeknik Negeri Ini Masih Buka Pendaftaran, Subsidi Uang Kuliah

"Cobalah membagi kelompok belajar berdasarkan kompetensi yang sama," kata menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju ini.

3. Mencoba "project based learning"

Saran selanjutnya ialah para guru dapat mencoba project based learning. Menurut Nadiem, belajar dari rumah bukan berarti harus belajar sendiri.

Ajak murid untuk belajar berkolaborasi dengan teman-temannya di dalam suatu grup melalui project based learning ini. Walau tidak akan langsung lancar, tetapi guru harus mulai mencoba.

"Ini melatih empati mereka dan juga kemampuan mereka untuk mendorong satu sama lain. Dan secara otomatis, asas gotong-royong mereka terbentuk," ujarnya.

Lebih lanjut Nadiem berpesan, "Jangan meremehkan kemampuan anak untuk mengatur dirinya jika mereka saling tergantung dengan murid lainnya."

4. Mengalokasikan lebih banyak waktu bagi siswa tertinggal

Momen belajar dari rumah merupakan kesempatan untuk memberikan fokus yang lebih banyak kepada murid-murid yang tertinggal dalam pembelajaran saat di kelas.

"Sehingga mereka bisa lebih percaya diri ketika mereka bergabung lagi di kelas saat Covid-19 ini berakhir sehingga bisa mengejar dalam waktu ini,” tutur Mendikbud.

Baca juga: Orangtua Beri Iming-iming Agar Anak Mau Belajar, Bolehkah?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Melampaui Angka: Membangun Kualitas Pendidikan yang Bermakna

Melampaui Angka: Membangun Kualitas Pendidikan yang Bermakna

Edu
Beasiswa Bank KEB Hana bagi Mahasiswa S1 UGM, Ada Bantuan Rp 10 Juta

Beasiswa Bank KEB Hana bagi Mahasiswa S1 UGM, Ada Bantuan Rp 10 Juta

Edu
Dosen Unair Beberkan Cara Meningkatkan BUMdes lewat Desa Wisata

Dosen Unair Beberkan Cara Meningkatkan BUMdes lewat Desa Wisata

Edu
Gaji PNS Naik 2024, Lulusan SMA-S1 Kemenkumham Per Bulan Dapat Segini

Gaji PNS Naik 2024, Lulusan SMA-S1 Kemenkumham Per Bulan Dapat Segini

Edu
Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024: Prioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024: Prioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Edu
Kuliah Umum Unkris Angkat Peran Yayasan Pendidikan Lahirkan Alumni Berkualitas

Kuliah Umum Unkris Angkat Peran Yayasan Pendidikan Lahirkan Alumni Berkualitas

Edu
Pelajar Tak Tahu Kepanjangan MPR, Pakar Unesa: Rendahnya Pengetahuan Umum Jadi Bahan Refleksi

Pelajar Tak Tahu Kepanjangan MPR, Pakar Unesa: Rendahnya Pengetahuan Umum Jadi Bahan Refleksi

Edu
Kisah Yohanes, 3 Kali Dapat Beasiswa Pemerintah, ADEM hingga LPDP

Kisah Yohanes, 3 Kali Dapat Beasiswa Pemerintah, ADEM hingga LPDP

Edu
Kartu Ujian CPNS 2024 Belum Muncul? Ini yang Harus Dilakukan Pelamar

Kartu Ujian CPNS 2024 Belum Muncul? Ini yang Harus Dilakukan Pelamar

Edu
Menanti Kemajuan Pendidikan di Era Pemerintahan Prabowo

Menanti Kemajuan Pendidikan di Era Pemerintahan Prabowo

Edu
Apakah Sekolah Kedinasan Kemenkumham Poltekim-Poltekip Masih Ada? Ini Jawabannya

Apakah Sekolah Kedinasan Kemenkumham Poltekim-Poltekip Masih Ada? Ini Jawabannya

Edu
Jadwal Lengkap Ujian SKD dan SKB CPNS Kemenkumham 2024

Jadwal Lengkap Ujian SKD dan SKB CPNS Kemenkumham 2024

Edu
Konferensi Internasional Redea Institute Soroti Kepemimpinan Etis dan Masa Depan Pendidikan:

Konferensi Internasional Redea Institute Soroti Kepemimpinan Etis dan Masa Depan Pendidikan:

Edu
Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024, Psikolog: Terima Kekurangan Jadi Bagian dari Diri Kita

Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024, Psikolog: Terima Kekurangan Jadi Bagian dari Diri Kita

Edu
DPRD DKI Jakarta: Tahun 2025 Ada Rp 1,7 Triliun buat Sekolah Swasta-Negeri Gratis

DPRD DKI Jakarta: Tahun 2025 Ada Rp 1,7 Triliun buat Sekolah Swasta-Negeri Gratis

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau