“Hei Bimo, aku pinjam cat hijau kamu ya, cat hijau ku habis padahal aku mau melukis ketimun," kata Osyi. “Iya Osyi ambil saja, tapi kalau sudah dikembalikan ya, aku belum melukis ketimun, aku masih melukis tomat," jawab Bimo.
Tiba-tiba lampu museum mati. Kemudian Kumbi menangkan teman-temannya dan berkata," jangan ada yang bergerak."
Selang beberapa waktu lampu kembali menyala. Terlihat muka Osyi penuh dengan cat.
“Osyi kenapa kamu ada di depan ku," tanya Bimo. “Aku kan tadi mau pinjam cat hijau, kenapa kamu mengecat muka ku," jawab Osyi kesal.
“Waduh maaf Osyi aku tidak sengaja, soalnya barusan mati lampu,” kata Bimo.
Tiba-tiba Kumbi kaget melihat ketimun di atas meja hilang.
“Astaga hilang ke mana ya, apakah di antara kita ada yang mengambilnya?” tanya Osyi.
Kemudian tupi mengatakan, “jangan-jangan saat lampu padam tadi ada pencuri ketimun.”
Kemudian Ayi melihat Kancil berlari membawa ketimun, dan merekapun mengejar kancil.
Akhirnya si Kumbi berhasil menangkap Kancil.
“Aku menyerah, ini aku kembalikan mentimunnya," kata Kancil. “Ayo ikut kami," kata Bimo.
“Kancil kenapa kamu mencuri?” tanya Kumbi. “Aku membutuhkan ketimun untuk bahan bakar pesawat ciptaan ku," jawab Kancil.
“Hah, bahan bahar pesawat pake ketimun? Hebat dong,” kata Bimo.
“Kamu hebat kancil, sabukmu juga hebat bisa menembus dunia lukisan tetapi sayang karena kamu mencuri jadi tidak hebat deh," ujar Tupi.
“Kancil kalau kamu membutuhkan ketimun untuk bahan bakar, kenapa tidak minta baik-baik saja, mencuri itu bukan perbuatan baik," jelas Kumbi.
“Iya aku minta maaf, aku coba minta baik baik deh”. Kata kancil.