Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Sekolah Menyenangkan: Kurikulum "Ketahanan Diri" di Normal Baru Pendidikan

Kompas.com - 05/06/2020, 14:32 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

 

Menurut Rizal di periode hingga akhir tahun ini, pemerintah perlu menyiapkan konsep dan pelaksanaan new normal education ke blended learning yang mungkin akan dimulai di awal ajaran baru 2021.

Bisa saja di tahun depan, proses tatap muka dilaksanakan 50 persen-60 persen dan online learning 40 persen-50 persen.

Ia mengimbau materi pembelajaran dapat lebih diarahkan ke penumbuhan life skills, pola pikir menjadi pembelajar mandiri dan adaptif dengan perubahan baru, berpikir kritis, dan analitis hingga ketrampilan sosial emosional seperti komunikasi, kreatif, dan kolaboratif.

Rizal pun mengatakan pandemi ini justru dapat dijadikan titik balik pemerintah melakukan transisi menuju tatanan pendidikan baru ke depan.

“Tatanan pendidikan baru ke depan yakni mengubah orientasi kebijakan politik dan anggaran pendidikan dengan membangun infrastuktur akses internet-komputer secara merata ke semua sekolah dan daerah, serta layanan kesehatan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya pandemi lagi," Rizal menyarankan.

Selain itu, pemerintah juga perlu merencanakan dengan matang pembelajaran ke depan dengan blended learning (integrasi tatap muka-online-praktik problem solving).

Menyiapkan tenaga pendidik

Terkait kurikulum, metode delivery dan assessment lebih mengukur kemampuan swabelajar siswa atau belajar mandiri.

Siswa dapat fleksibel meracik mata pelajaran sendiri, memilih metode belajar disenangi, berorientasi pada pendidikan life skills dan pola pikir menjadi life long learner.

Baca juga: Syarat Pembukaan Sekolah di Zona Hijau, Ini Poin Rancangan Kemendikbud

Ia juga menyarankan gagasan perombakan stuktur kelas yakni 3 hari on campus/class dan 3 hari off-campus/class serta revitalisasi profesionalisme guru dengan menghentikan pola pelatihan lama yang boros anggaran namun miskin kualtas.

Penguatan kualitas guru dapat memanfaatkan online platform untuk training, mendapingi guru dan membuat wadah bertukar praktik belajar secara kolaboratif.

“Saya pun berharap para pengajar dan pelajar selalu adaptif dan terbuka dengan kebaruan, selalu ingin belajar hal baru baik pengetahuan dan skill baru di masa Work From Home dan School From Home agar kita tetap waras dan produktif,” katanya.

Menurutnya, pembelajaran daring ini tidak berarti guru dapat memberikan tugas yang menumpuk melainkan membangun ketahanan diri (fisik-mental-sosial).

"Maka, perlu penyiapan para pendidik dengan pelatihan dan pendampingan terkait konsep dan pelaksanaan blended learning," tutup Rizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau