Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

5 Langkah Kolaborasi Belajar Anak dan Orangtua Menyenangkan di Tahun Ajaran Baru

Kompas.com - 17/07/2020, 20:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Baca juga: Sambut Tahun Ajaran Baru, Melirik Belajar Santai Berkualitas ala Finlandia

Siswa ditugaskan membuat proyek yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Seperti membuat rencana belanja dengan uang Rp.500 ribu untuk dua minggu. Pada kegiatan ini orang tua menjadi sumber informasi bagi anak.

Anak mewawancarai orangtuanya apa aja yang perlu dibelanjakan untuk kebutuhan rumah sampai harga dari barang-barang yang akan dibeli.

Mereka harus mengetahui harga kebutuhan bahan pokok seperti beras, cabai, bawang merah, lauk, dan lain sebagainya untuk membuat rencana belanja selama dua minggu.

Lewat kegiatan ini, siswa dilatih menerapkan matematika dan ilmu pengetahuan sosial dalam kehidupan. Hubungan dan kerja sama anak dan orangtua juga menjadi semakin kuat.

3. Praktik melakukan percakapan

Kegiatan ini saya buat agar anak dan orangtua berkolaborasi mempraktikkan dialog dalam percakapan menggunakan bahasa Jawa. Sebelumnya anak ditugaskan merancang dialog bersama orangtuanya dalam bahasa Jawa tentang cara mencuci tangan yang benar.

Kemudian percakapan tersebut dipraktikkan bersama. Terlihat dari video yang dihasilkan, anak-anak dan orang tua sangat antusias memerankan percakapan yang mereka buat. Timbul kreativitas yang menarik dari kegiatan tersebut.

4. Menjadi reporter cilik

Anak-anak ditugaskan menyimak berita di televisi tentang covid-19 dan menuliskan kembali menggunakan kata-kata mereka sendiri. Kemudian mereka mempraktikkannya seperti reporter yang ada di televisi.

Beberapa anak merasa malu berbicara di depan kamera. Di sini orang tua memberikan dukungan dan motivasi untuk anaknya. Dan hasilnya banyak muncul reporter-reporter cilik yang ahli berbicara di depan kamera.

Baca juga: Menghadirkan Satgas Selamat Sekolah di Tahun Ajaran Baru Besok

5. Membuat puisi untuk orangtua

Biasanya anak-anak membuat puisi di kelas kemudian dibacakan di depan kelas. Kali ini berbeda, mereka membuat puisi di rumah tentang ibu mereka masing-masing. Mereka juga membacakan puisi buatannya di depan ibunya.

Mereka mengungkapkan kehebatan ibunya saat mendampingi dan membantu mereka belajar di rumah. Ternyata puisi buatan anak-anak bisa menunjukkan perasaan terdalam mereka kepada ibunya.

Bahkan ada orangtua yang sampai menangis haru mendengar puisi dari anaknya.

Bila kegiatan pembelajaran di atas diterapkan, semoga dapat membantu meningkatkan kualitas kegiatan belajar dari rumah. Apalagi banyak sekolah yang masih harus melakukannya di masa pandemi yang belum selesai.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau