KOMPAS.com - Sejak dini, anak harus diajarkan untuk berpikir kritis. Ketika bermain atau sedang melakukan sesuatu, pasti akan menemukan masalah.
Maka anak itu harus bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan sendirinya. Tetapi bagaimana caranya agar anak memiliki kemampuan berpikir kritis.
Melansir akun resmi Instagram Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Minggu (26/7/2020), berikut ini 6 kunci kemampuan berpikir kritis anak:
Kemampuan anak untuk menjelaskan sesuatu ketika mengemukakan idenya terhadap suatu objek yang diamati, peristiwa yang terjadi ataupun pengalamannya sendiri.
Baca juga: Orangtua, Berikut 5 Tips Melatih Anak Berpikir Kritis
Jadi, orang tua harus mengajarkan pada anaknya untuk bisa menjelaskan suatu peristiwa yang dia lihat sendiri.
Suatu kemampuan untuk melakukan evaluasi atau penilaian terhadap sesuatu berdasarkan sudut pandangnya.
Setelah melakukan sesuatu, anak harus diajari untuk mengevaluasinya dan memberikan penilaian.
Anak memiliki kemampuan untuk melakukan prediksi apa yang akan terjadi berdasarkan apa yang sudah diketahui sebelumnya.
Ketika anak-anak dilibatkan dalam suatu topik atau kegiatan, akan membuka peluang bagi mereka untuk melakukan bereksperimen dan mengeksplorasi pengetahuannya.
Meluangkan waktu untuk membuat hipotesis selama bermaian adalah latihan berpikir kritis yang membantu mengembangkan keterampilan.
Kemampuan anak untuk menemukan solusi atas masalah yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: 8 Cara Mendidik Anak Agar Mampu Memecahkan Masalah
Jika anak bisa dengan cepat menyelesaikan masalahnya, maka kedepannya anak memiliki kemampuan berpikir kritis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.