KOMPAS.com - Bagi para orang tua, khususnya yang baru saja memiliki bayi, maka harus mengenal lebih dekat dengan bayinya.
Salah satunya ketika bayi mulai berbicara atau mengeluarkan suara. Misalnya saja bersuara "aaaaa" atau apapun itu ternyata ada tahapannya.
Merangkum akun resmi Instagram Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Senin (3/8/2020), ini penjelasannya.
Baca juga: 5 Cara Tumbuhkan Minat Baca Anak Usia Dini
Kemampuan bicara merupakan bagian dari aspek perkembangan bahasa anak. Kemampuan ini sangat penting, melalui bicara anak maka akan terjadi komunikasi antara anak yang satu dengan anak lainnya.
Namun, secara umum perkembangan bahasa anak terdiri dari dua periode yaitu periode pralinguistik dan periode linguistik.
1. Cooing dan tawa
Ini terjadi pada usia bayi 2-5 bulan. Ini adalah vokalisasi yang dilakukan bayi ketika senang atau puas dan dapat terdiri dari suara vokal atau konsonan. Contohnya dia bersuara "aaaaa" atau "mmmm".
2. Suara vegetatif
Suara ini terjadi pada usia 0-2 bulan dan termasuk suara alami yang dibuat oleh bayi. Seperti menangis sebagai bentuk komunikasinya.
3. Babbling atau mengoceh
Kemampuan ini terlihat ketika anak mulai mengoceh. Pada tahap ini suara yang dikeluarkan tidak hanya berupa bunyi vokal tapi juga berupa bunyi huruf konsonan. Tapi kadang juga anak menggabungkannya. Seperti menyebut baaaa, maaaa, dan lain-lain.
Berikut ini tips menstimulasi kemampuan bicara bayi pada peride pralinguistik:
1. Lakukan kontak mata
Ketika berbicara dengan bayi, maka bayi akan menyukai wajah ibunya dan akan merespon saat berbicara dengannya.
2. Berbicara apa yang dilakukannya