Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akademisi ITB: Banyak Manfaat Terapi Hutan di Era New Normal

Kompas.com - 07/08/2020, 09:56 WIB
Albertus Adit

Penulis

Selama wabah Covid-19 terjadi, tentunya manusia seperti berada di dalam "sangkar". Hal ini akan memunculkan reaksi emosional yang dinamakan cabin fever syndrome.

Baca juga: Kisah Hidup Sederhana Anak Penjaga Hutan, Kini Kuliah S3 di Jepang

Yaitu reaksi emosi yang muncul akibat terlalu lama menjalani isolasi atau karantina di dalam rumah atau satu tempat dalam waktu yang lama.

Ada 15 gejala yang muncul dalam reaksi ini yaitu merasa gelisah, mudah tersinggung, motivasi turun, jenuh berkepanjangan, sulit konsentrasi, suasana hati tidak jelas, tidak sabaran, merasa letih, tidak percaya kepada orang lain, dan perubahan pola tidur.

Maka dari itu, new normal menjadi kesempatan untuk memperbaiki psikologi seseorang akibat karantina yang terlampau lama.

"Dibukanya kawasan wisata di era new normal dapat menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk menyembuhkan diri sendiri dengan pergi menuju kawasan konservasi alam dan menikmati lingkungan sekitarnya," ujar Dr. Hikmat.

Hubungkan manusia dengan alam

Secara filosofis, healing forest menjelaskan bagaimana menghubungkan manusia dengan alam. Karena itu, kawasan alam terutama hutan memiliki aspek ekologi yang beragam begitupun manusia juga merupakan makhluk ekologis yang selalu membutuhkan apapun yang alam butuhkan.

Secara terminologi, fungsi daripada healing forest pada psikologi manusia dapat didefinisikan dengan baik secara praktikal dengan menghubungkan manusia dengan alam melalui panca indranya.

Spot healing forest adalah tempat di kawasan hutan yang memiliki jasa kesehatan. Tentu hal tersebut diidentifikasi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 7 Tahun 2019 dengan data spasial.

Data spasial itu meliputi temperatur, kelembapan relatif, intensitas cahaya, kemiringan (10-15 persen), tutupan lahan, kesunyian, dan kecepatan angin.

Data ini dapat diperoleh berdasarkan proses mapping dengan data SRTM (Demnas) maupun scanning langsung menggunakan perangkat terbang (drone).

"Wisata dengan tujuan healing hanya dilakukan di spot-spot yang memiliki healing services, pengutamaannya adalah menghubungkan diri dengan alam, serta menimbulkan rasa labih nyaman setelah mengunjungi tempat tersebut," katanya.

Baca juga: ITB Siap Wujudkan Eco-campus, Kampus Hijau Ramah Lingkungan

"Tentunya berbeda dengan wisata pada umumnya yang bergerombol, wisata healing dilakukan secara mandiri," jelas Dr. Hikmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Perhimpunan Guru Soroti Sejumlah Hal di 10 Tahun Jokowi, PPDB hingga PPPK Guru

Perhimpunan Guru Soroti Sejumlah Hal di 10 Tahun Jokowi, PPDB hingga PPPK Guru

Edu
Guru-guru Soroti Meningkatnya Kasus Kekerasan di Sekolah dalam Setahun Terakhir

Guru-guru Soroti Meningkatnya Kasus Kekerasan di Sekolah dalam Setahun Terakhir

Edu
Dana KIP Kuliah Bisa Cair jika Mahasiswa Penerima Sudah Terdata di PDDikti

Dana KIP Kuliah Bisa Cair jika Mahasiswa Penerima Sudah Terdata di PDDikti

Edu
Menpan-RB Tegaskan Sanksi bagi Peserta SKD CPNS 2024 yang Pakai Calo

Menpan-RB Tegaskan Sanksi bagi Peserta SKD CPNS 2024 yang Pakai Calo

Edu
'ITC Leadership Conclave 2024': Pemimpin Jadi Kunci Transformasi di Era Ketidakpastian

"ITC Leadership Conclave 2024": Pemimpin Jadi Kunci Transformasi di Era Ketidakpastian

Edu
Guru Besar Kehormatan Unair, Prof Sunarto Dilantik Jadi Hakim Ketua MA

Guru Besar Kehormatan Unair, Prof Sunarto Dilantik Jadi Hakim Ketua MA

Edu
Dua Cara Cek Hasil Skor SKD CPNS 2024 secara 'Online'

Dua Cara Cek Hasil Skor SKD CPNS 2024 secara "Online"

Edu
Pendidikan di Jerman Fokus Bangun 'Skill' Mahasiswa, Aljerin: Lebih Dibutuhkan Industri

Pendidikan di Jerman Fokus Bangun "Skill" Mahasiswa, Aljerin: Lebih Dibutuhkan Industri

Edu
Sosok William, Siswa SMA yang Teliti Kacang Koro untuk Diabetes dan Malnutrisi

Sosok William, Siswa SMA yang Teliti Kacang Koro untuk Diabetes dan Malnutrisi

Edu
Skill Data Science Banyak Dibutuhkan, DQLab Buka Pelatihan Excel hingga Koding Gratis

Skill Data Science Banyak Dibutuhkan, DQLab Buka Pelatihan Excel hingga Koding Gratis

Edu
Pemerintah Libatkan Siswa SMK dalam Program Konversi Kendaraan BBM ke Listrik

Pemerintah Libatkan Siswa SMK dalam Program Konversi Kendaraan BBM ke Listrik

Edu
Bahlil Lahadalia Lulus Doktor 1 Tahun 8 Bulan, UI: Masa Studi Sesuai Aturan

Bahlil Lahadalia Lulus Doktor 1 Tahun 8 Bulan, UI: Masa Studi Sesuai Aturan

Edu
Tingkatkan Kualitas Generasi Muda Indonesia, Alumni Jerman Deklarasikan Aljerin

Tingkatkan Kualitas Generasi Muda Indonesia, Alumni Jerman Deklarasikan Aljerin

Edu
Pengabdian Masyarakat FPPsi UNJ Perkuat Pembelajaran Kreatif Guru di Garut Jabar

Pengabdian Masyarakat FPPsi UNJ Perkuat Pembelajaran Kreatif Guru di Garut Jabar

Edu
'Open House YWAMJP' Angkat Tema Pembelajaran Digital dan Keunggulan Global

"Open House YWAMJP" Angkat Tema Pembelajaran Digital dan Keunggulan Global

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau