Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mengajarkan Anak Kemandirian Sejak Dini dan Manfaatnya

Kompas.com - 17/08/2020, 14:09 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Mengajarkan kemandirian pada anak nyatanya perlu dilakukan sejak usia dini agar sikap mandiri benar-benar tumbuh dalam diri.

Merangkum laman media sosial Sekolah.mu, sikap mandiri sebaiknya mulai diajarkan dan ditanamkan sejak anak berusia 2 hingga 5 tahun.

Pada usia tersebut, sikap anak anak terbentuk menjadi sebuah fondasi yang akan dibawanya hingga dewasa.

Ada sejumlah keuntungan mengajarkan anak sikap mandiri sejak dini, di antaranya:

Baca juga: Najelaa Shihab: Orang Tua Tidak Memberi Anaknya Kesempatan Salah

1. Kebebasan. Anak bertindak atas kehendaknya sendiri bukan karena orang lain dan tidak bergantung pada orang lain.

2. Progresif. Anak berusaha untuk mengejar prestasi, tekun dan terencana dalam mewujudkan harapannya.

3. Inisiatif. Anak mampu berpikir dan bertindak secara original, kreatif dan penuh inisiatif.

4. Kemantapan diri. Anak mempunyai rasa percaya terhadap kemampuan diri sendiri, menerima dirinya dan memperoleh kepuasan dari usahanya.

5. Terkendali dari dalam diri. Anak mempunyai rasa percaya terhadap kemampuan diri sendiri, menerima dirinya dan memperoleh kepuasan dari usahanya.

Baca juga: Siswa Terpapar Covid-19 Akibat Tatap Muka, Ini Klarifikasi Kemendikbud

Cara menumbuhkan sikap mandiri anak

Mengajarkan kemandirian pada anak membutuhkan proses yang tak sebentar. Bagi sebagian orangtua, proses ini bisa menciptakan tantangan.

Pasalnya, proses menumbuhkan sikap mandiri pada anak sejatinya dimulai dari diri orangtua, yakni memberikan anak kepercayaan untuk bisa melakukan aktivitasnya sendiri.

Berikut sejumlah tips untuk menumbuhkan kemandirian pada anak, merangkum Sekolah.mu:

1. Biarkan anak menentukan pilihan

Berikan anak kesempatan untuk melihat dan mengobservasi setiap pilihan yang ada. Dalam hal ini, orangtua menjadi teman diskusi anak dalam menentukan pilihannya.

Dalam diskusi, orangtua tak hanya memberikan pendapat atas setiap pilihan, namun juga membuka pikiran untuk menerima pendapat anak.

Baca juga: Yuk, Koleksi Buku Digital Gratis untuk Anak PAUD dari Kemendikbud

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau