“Sekarang Rafika tidak perlu lagi menumpang untuk belajar online. Saya berharap dengan adanya bantuan handphone ini, Rafika lebih belajar dengan giat lagi agar bisa menggapai cita citanya yang ingin menjadi seorang dokter dan dapat membahagiakan orangtuanya,“ ujar Prof. Bustami.
Selain bantuan handphone dari dewan pendidikan DIY yang disalurkan melalui Dewan Pendidikan Kepulauan Bangka Belitung, keluarga Rafika juga mendapat bantuan berupa toilet dari para donatur Desa Baturusa, bantuan dari YPK Air Kenanga, dan juga bantuan dari Remaja Masjid Sungailiat.
Baca juga: Survei: Kualitas Guru Jadi Pendorong Terbesar Prestasi Siswa
Lewat feature berjudul "Tak Mampu Beli HP, Rafika Harus Menumpang demi Bisa Belajar Online" Marini berhasil meraih Juara 1 Feature Lomba Jurnalistik Siswa Indonesia 2020 tingkat SMA.
Karena keterbatasan akses komunikasi, Marini juga menjadi fasilitator antara keluarga Rafika dan donatur yang membaca tulisannya.
"Kekuatan dari literasi sangatlah bermanfaat, dengan literasi kita dapat membantu orang lain yang memerlukan bantuan. Literasi juga dapat mengubah kehidupan orang lain," ungkap Marini.
Ia melanjutkan, "seperti Rafika yang dulunya harus menumpang di rumah temannya agar bisa belajar online namun kini ia tak perlu lagi menumpang dan bisa belajar online di rumahnya sendiri seperti anak anak yang lain."
Baca juga: Berbekal Situs Belajar, 3 Siswa Raih Prestasi di Olimpiade Tuymaada
Marini mengajak rekan sebaya untuk menjadi agen perubahan di lingkungan sekitar melalui literasi.
"Pemerintah dan para dermawan mengetahui kondisi Rafika dan keluarganya itu karena adanya literasi. Dengan literasi kita dapat mengetahui banyak sekali informasi sekaligus melakukan perubahan," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.