Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud: Seperti Ini Kebutuhan Zat Gizi Anak Usia Dini

Kompas.com - 07/11/2020, 08:52 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu cara untuk mengetahui status gizi seseorang adalah dengan melihat tinggi dan berat badan anak, terutama anak usia dini.

Jika anak tidak mendapatkan gizi seimbang tentu akan mengalami beberapa hal. Yakni Gagal tumbuh (stunting), kurus, dan obesitas.

1. Gagal tumbuh (Stunting)

Terjadi akibat kekurangan gizi kronis pada anak usia balita terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan.

2. Kurus

Kurus berkaitan dengan kekurangan zat gizi akut pada suatu periode waktu tertentu yang mengakibatkan tubuh mengambil cadangan energi yang tersimpan.

Baca juga: 6 Cara Kelola Emosi pada Pengasuhan Anak Usia Dini

Kekurangan gizi ditandai dengan lambatnya pertumbuhan tubuh, rendahnya daya tahan tubuh, kurangnya tingkat kecerdasan, dan rendahnya produktivitas.

3. Obesitas

Akibat gizi tidak seimbang juga mengakibatkan anak menderita obesitas. Tentu karena mereka makan berlebihan dari yang diharuskan. Akibatnya terjadi penimbunan lemak.

Melansir laman Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Sabtu (7/11/2020), berikut ini pentingnya gizi seimbang pada anak usia dini.

Gizi adalah zat-zat pembangun tubuh manusia dalam rangka mempertahankan dan memperbaiki jaringan-jaringan agar fungsi tubuh dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Karena itu, kebutuhan energi anak harus terpenuhi lewat gizi yang baik agar tumbuh kembangnya menjadi optimal.

Manfaat gizi seimbang bagi anak usia dini:

  • Tubuh menjadi lebih sehat.
  • Fisik menjadi lebih aktif dan kuat.
  • Semangat dalam beraktivitas.

Kebutuhan zat gizi anak:

1. Kebutuhan Karbohidrat

Karbohidrat ada yang mudah dicerna dan diserap tubuh dikenal dengan nama karbohidrat sederhana, misalnya gula, sirup, minuman bersoda.

Sementara Karbohidrat yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna antara lain buah-buahan, sayur, kacang-kacangan dan biji-bijian. Karbohidrat ini dikenal dengan nama karbohidrat kompleks.

2. Kebutuhan Lemak

Lemak berguna sebagai salah satu zat pembentuk energi tubuh. Lemak dapat berasal dari minyak goreng, daging, margarin, dan sebagainya.

3. Kebutuhan Protein

Protein selain digunakan untuk proses pertumbuhan anak, juga sebagai cadangan energi jika asupan energi terbatas atau kurang.

Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan atau berbagai olahannya. Misalnya, daging merah, Ikan, telur, susu, keju.

Baca juga: Pentingnya Menjaga Daya Tahan Tubuh bagi Anak Usia Dini

Protein nabati adalah protein yang berasal dari tanaman atau berbagai olahannya. Misalnya, tahu, tempe, kacang kedelai.

4. Kebutuhan Vitamin dan Mineral

Anak usia dini membutuhkan vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup karena sangat berhubungan dengan proses pertumbuhannya.

Vitamin dapat mengatur metabolisme tubuh. Kekurangan vitamin dapat membuat tubuh kurang bertenaga dan mudah terserang penyakit.

5. Mineral

Mineral adalah zat anorganik yang walaupun dalam jumlah sedikit, namun sangat penting manfaatnya dalam berbagai proses metabolisme di dalam tubuh.

Akibat kekurangan mineral antara lain bisa membuat anak usia dini sering pusing dan mudah lelah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com