Penyebab stres lainnya, termasuk masalah ekonomi, penurunan prestasi dan ketakutan tidak mendapat pekerjaan.
Merangkum dari penelitian dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., Ph.D., Pakar Promosi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Rifa Fauziyyah menilai ada tiga cara yang ditawarkan dr. Fatwa untuk mengurangi stres, yakni:
"Salah satu pusat kesehatan di Amerika Serikat juga menyebutkan bahwa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala kecemasan akibat pandemi ini yaitu dengan melakukan perawatan diri yang mencakup fisik, emosional dan mental," ujar dia.
Beberapa jenis perawatan diri yang direkomendasikan untuk semua orang yaitu istirahat yang cukup, melakukan aktivitas fisik, dan memenuhi kebutuhan nutrisi.
Mahasiswa dapat melakukan hal-hal sederhana yang dapat mencegah dan mengurangi stres serta kecemasan, seperti:
Apabila stres atau kecemasan terasa berat dan mengganggu, jangan segan untuk bercerita ke orang yang dipercaya atau mencari pertolongan kepada profesional.
Baca juga: 6 Tips Hindari Stres Saat Pandemi dari Kemendikbud
Pihak universitas juga bertanggung jawab atas kesehatan mental mahasiswanya. Ia mengatakan pihak universitas dapat mencoba untuk membuat proses pembelajaran menjadi menarik dan komunikatif, serta menyediakan layanan konseling atau bantuan terkait kesehatan mental lain dari psikolog/psikiater bagi semua sivitas akademika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.