Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Biologi UM Surabaya: Mewaspadai Bahaya Oncom, Ini Cirinya

Kompas.com - 07/02/2021, 17:53 WIB
Mahar Prastiwi,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini warga Cianjur, Jawa Barat dikejutkan dengan berita meninggalnya ibu dan anak diduga karena keracunan oncom.

Melansir Kompas.com, informasi yang dihimpun dari keluarga korban menyebutkan sebelum mengelami gejala keracunan, keluarga korban sempat mengonsumsi nasi tutug oncom.

Oncom sediri merupakan makanan asal Indonesia, terutama populer di Jawa Barat dan merupakan produk fermentasi dari beberapa jenis kapang, mirip dengan pengolahan terhadap tempe.

Perbedaannya adalah pada oncom hasil olahan dinyatakan siap diperdagangkan setelah kapang menghasilkan spora.

Baca juga: Pakar UGM: Gizi Makanan Lebih Berperan Tingkatkan Imun ketimbang Suplemen

Sementara pada tempe hasil olahan diperdagangkan sebelum kapang menghasilkan spora atau baru dalam tahap hifa.

Jika diolah secara benar, tentu oncom merupakan makanan yang lezat untuk dinikmati. Tapi masyarakat juga harus berhati-hati karena pengolahan yang tidak benar menyebabkan oncom mengandung zat berbahaya.

Oncom bisa mengandung aflatoksin

Mengutip tulisan 'Membuat Oncom Praktis dan Aman Aflatoksin' dari dosen jurusan Biologi Universitas Muhammadiyah Surabaya, Dr. Wiwi Wikanta di laman um-surabaya.ac.id, disamping masalah kandungan zat gizi, ada yang perlu mendapat perhatian dan diwaspadai dari oncom ini adalah kandungan aflatoksinnya.

Baca juga: Saran Pakar IPB agar Barang Belanja dan Makanan Delivery Bebas Corona

Wiwi menjelaskan, oncom sebagai makanan hasil fermentasi merupakan makanan yang rentan terhadap kontaminasi jamur lain yang dapat memproduksi racun (toksin) yang berbahaya.

Menurut Wiwi, bahan baku dalam pembuatan oncom merupakan substrat-substrat yang rentan terhadap kontaminasi aflatoksin. Terutama bungkil kacang tanah. Kacang tanah, kedelai dan singkong adalah komoditas asal bahan baku pembuatan oncom.

Komoditas-komoditas ini sering dilaporkan sebagai substrat yang memiliki kandungan aflatoksin.

Walaupun oncom sangat besar kemungkinannya untuk mengandung aflatoksin, namun perlu diketahui pula bahwa produksi aflatoksin dipengaruhi oleh beberapa faktor.

"Diantaranya macam substrat, lama fungi kontak dengan substrat, kandungan air substrat, suhu dan kelembaban. Serta potensial gentik fungi," papar Dr Wiwi Wikanta.

Perhatikan saat membuat oncom

Wiwi mengungkapkan, ada dua hal penting yang dapat dikemukakan dalam pembuatan
oncom. Yaitu pemilihan bahan baku dan penentuan komposisi campurannya, merupakan faktor yang penting dalam proses pembuatan oncom.

Baca juga: Mahasiswa, Jaga Daya Tahan Tubuhmu dengan 5 Jenis Makanan Ini

Perlu adanya perhatian yang serius terhadap waktu simpan, baik bahan baku maupun oncomnya, untuk menghindari terkontaminasi dan penimbunan aflatoksin yang besar.

Selain itu komposisi campuran bahan baku sangat berperan dalam menentukan, baik kandungan zat gizi maupun kandungan aflatoksin pada oncom. Komposisi bahan baku yang memberikan kandungan zat gizi lebih tinggi dengan kandungan aflatoksin yng relatif lebih rendah.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau