Anak anak yang lain antusias mendengar/menyimak. Setelah selesai dibacakan, ada bersuara lantang mengajak mencari infomasi lain dari referensi dokter hewan. Gambaran yang menunjukan tingkat literasi dari anak kelas tinggi!
Informasi yang didapatkan menyatu dengan informasi lain yang terkait, seperti bagaimana kucing mengatasi rasa gatal tersebut dan bahayanya serta cara sederhana mengatasinya kemudian mereka bergantian melihat gambar kutu kucing, kucing sehat, kucing yang terserang kutu akut dan lain-lain secara bergantian.
Baca juga: Bappenas dan Perpusnas Perkuat Fungsi Literasi sebagai Daya Ungkit Ekonomi
Hal ini sangat menarik bagi mereka. Berdasarkan informasi tersebut mereka seperti berdiskusi ala anak-anak: saling berpendapat, komentar dan mengatakan pengalaman pribadinya tentang kucing disekitar mereka.
Adik mereka yang lebih kecil serius mendengarkan dan mengikuti gambar yang ada. Diskusi dan pengamatan mereka lanjut ke hamster tetap menggunakan dawai sebagai sumber informasinya.
Seru, mengalir lancar, sambil bermain dan gembira sambil melompat lompat khasnya anak-anak.
Jika diurut apa yang dilakukan anak-anak ini dalam bermain, mereka sudah melaksanakan kegiatan bermain dengan menerapkan metode ilmiah sederhana.
Mulai dari mengidentifikasi masalah atau gejala. Kucing gigit-gigit tubuhnya dan membersihkannya dan merapikannya dengan air liurnya.
Hal ini jadi pertanyaan bagi mereka dan mereka mengeluarkan pendapatnya. Kemudian ‘hipotesis’ anak yang lebih besar mengatakan kutu, yang lain mengatakan kucingnya mandi.
Kemudian mereka mencari informasi lewat gawai terkait kutu kucing, cara kucing mengatasi gatal akibat hama kutu tersebut dan gambar kucing yang sehat, terserang kutu akut lengkap dengan gambarnya. Semua jadi diskusi alot dan unik didengar khasnya anak-anak.
Kemudian pencarian melaui gawai, pindah ke hamster dengan pertanyaan ‘jangan-jangan hamster aku juga punya kutu’. Seru.
Tidak perlu didefinisikan lagi anak ini bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain. Kolaborasi yang unik dan rapi, mengalir dan dilakukan dengan senang hati tanpa beban karena dalam kemasan aktivitas bermain.
Seperti sebuah peragaan pembelajaran aktif kolaboratif mapel IPA, Bahasa Indonesia; keterampilan berbahasa membaca, menyimak, berbicara semua terintegrasi dan ada penerapan literasi untuk kecakapan hidup.
Tanpa dikondisikan sambil bermain mereka jadi tahu beraneka bidang ilmu. Seperti peragaan pembelajaran kolaboratif dengan pendekatan berbasis masalah, nyata dan mudah ditemui di hadapan kita dalam berbagai versi berbalut perilaku berliterasi dan ber-gawai secara cerdas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.