KOMPAS.com - Internet adalah sebuah dunia digital yang sangat luas. Banyak sekali hal yang terdapat di internet, mulai dari informasi teks, gambar, video, dan sebagainya.
Namun, sadarkah kalian bahwa semua hal dan aktivitas yang terjadi di internet itu terekam, bahkan sulit dihilangkan jejaknya?
Ternyata, segala hal yang terjadi di dunia maya tersebut memiliki trek digital atau yang lebih dikenal dengan “jejak digital”.
Jejak digital merupakan kumpulan jejak dari semua data digital, baik dokumen maupun akun digital. Jejak digital dapat tersedia baik bagi data digital yang disimpan di komputer (tanpa terhubung internet) maupun yang disimpan secara online (terhubung ke internet).
Melansir laman ditsmp.kemdikbud.go.id, ada dua jenis jejak digital, yaitu jejak digital pasif dan jejak digital aktif.
Untuk jejak digital pasif biasanya tidak ada tindakan yang dilakukan, seperti terekamnya alamat IP, riwayat pencarian, dan lokasi.
Sedangkan jejak digital aktif merupakan segala jejak digital yang tercipta atas peran aktif si pengguna. Contohnya seperti unggahan media sosial, mengisi formulir daring, dan juga mengirim surel.
Baca juga: Netizen Indonesia Sangat Tidak Sopan, Ini Kata Pakar Unpad
Lantas, seberapa penting jejak digital?
Jejak digital ibarat bom waktu yang siap meledak kapan saja. “Bom” bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang menargetkan pemilik jejak digital. Terlebih lagi apabila pemilik jejak digital mempunyai jejak yang buruk dan bisa merugikan dirinya sendiri.
Sebagai contoh, ada seorang siswa SMP bernama Badu yang berpeluang mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri. Badu berhasil lolos administrasi dan tes hingga ke tahap wawancara.
Namun ketika jejak digitalnya dilacak, Badu sering menulis kata-kata kasar dan mengunggah konten yang tidak pantas di media sosial. Pada akhirnya Badu gugur dari proses seleksi akibat sikap dan perilaku yang kurang baik di dunia maya.
Maka dari itu, sebaiknya kamu lebih bijak dalam mengunggah atau menulis sesuatu di media sosial. Apabila meninggalkan jejak digital yang buruk sewaktu-waktu bisa dilacak dan membuat rugi diri sendiri.
Bagaimana cara menjaga jejak digital tetap bersih?
Melihat pentingnya jejak digital, ini yang perlu kamu ketahui cara agar menjaga jejak digital tetap bersih. Yuk simak tips berikut:
Cari diri sendiri di situs pencarian untuk mengecek seperti apa jejak digital. Apabila terdapat jejak digital yang kurang baik, sebaiknya segera hapus atau sembunyikan agar orang lain tidak dapat melihatnya.
Baca juga: Siswa, Yuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh dengan Bahan Ini
Beberapa hal yang tampil dalam internet bukan hanya sekedar informasi tentang diri sendiri, tetapi cara berperilaku juga kerap terekam secara otomatis dalam internet. Maka dari itu, diperlukan pemikiran yang matang sebelum menulis atau mengunggah apapun ke internet.
Ponsel atau tablet merupakan perangkat yang memberikan akses langsung terhadap diri sendiri secara pribadi. Pelajari aturan privasi di dalam perangkat tersebut kemudian pastikan untuk tidak mengizinkan aplikasi yang akan “menarik” data pribadi tanpa sepengetahuan diri sendiri.
Gunakan akses internet untuk hal yang positif. Salah satu caranya adalah dengan menampilkan keahlian dan buat dalam bentuk konten berupa tulisan, gambar, atau video sehingga dapat berguna bagi orang banyak. Hal tersebut akan membuat citra diri secara positif di dunia maya.
Pada intinya, jejak digital adalah sebuah hal yang sangat penting karena dunia maya bisa mencerminkan sikap dan perilaku di dunia nyata. Jadi, sebisa mungkin jangan mengunggah dan menulis hal-hal aneh di internet dan sosial media.
Baca juga: Minat Baca Netizen Turun, Lebih Banyak Komen dan Update Status
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.