Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2021, 10:30 WIB

Penulis: Diana Hayati, Editor Komik Pendidikan- Penerbit Elex Media Komputindo

KOMPAS.com – Dunia tengah dilanda banyak bencana. Mulai dari banjir besar di beberapa negara di benua Eropa, kebakaran hutan yang dahsyat di benua Amerika, cuaca panas ekstrem di Timur Tengah dan Australia. Menurut para ahli, fenomena-fenomena ini terjadi karena perubahan iklim atau climate change.

Perubahan iklim yang sedang terjadi ini diibaratkan seperti “katak di dalam air panas” oleh para ilmuwan. Apakah maksudnya? Jika katak diletakkan ke dalam panci berisi air panas, katak akan terkejut dan kemudian lompat melarikan lari.

Tetapi, jika katak diletakkan di dalam panci berisi air dingin yang kemudian pelan-pelan dipanaskan, maka katak akan mati.

Baca juga: 10 Kegiatan Sederhana untuk Melatih Motorik Halus Anak Usia Dini

Mengapa para ilmuwan mengibaratkan kondisi saat ini dengan cerita katak tersebut? Cerita itu sebenarnya sebuah peringatan bagi kita semua. Jika kita tidak mempunyai kesadaran akan Bumi yang perlahan-lahan semakin panas, maka kita akan bernasib sama seperti katak yang mati di dalam panci.

Sekarang saja, selama 100 tahun terakhir suhu di Bumi terus mengalami peningkatan. Gletser yang membeku selama puluhan ribu tahun mencair, membuat permukaan air laut meningkat dan negara-negara kepulauan terendam. Binatang-binatang yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan perubahan iklim yang terjadi secara tiba-tiba pun kini terancam punah.

Climate change karena ulah manusia?

Iklim sebenarnya tidak hanya berubah baru-baru ini saja, tetapi terus terjadi tanpa henti sejak bumi terbentuk. Dahulu, perubahan iklim seringnya terjadi karena letusan gunung berapi dahsyat.

Material-material letusan gunung berapi seperti sulfur dioksida dalam jumlah sangat banyak akan mencapai lapisan stratosfer langit sehingga menghalangi sinar matahari. Hal ini menyebabkan terjadinya cuaca dingin ekstrem yang berakibat banyaknya makhluk hidup yang mati.

Baca juga: Cair September 2021, Ini Cara Dapatkan Kuota Gratis Kemendikbud Ristek

Lalu, kenapa saat ini perubahan iklim justru membuat bumi semakin panas? Para ilmuwan menyimpulkan penyebab utama perubahan iklim saat ini adalah emisi gas rumah kaca.

Gas rumah kaca sebenarnya merupakan material yang menguntungkan dan dibutuhkan untuk menjaga bumi tetap berada pada suhu yang nyaman untuk ditinggali. Namun permasalahannya, jumlah gas rumah kaca meningkat drastis yang berakibat pada terjadinya pemanasan global. Alhasil, suhu bumi pun meningkat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+