Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa, Kenali 9 Inovasi Bidang Teknologi dari Perguruan Tinggi

Kompas.com - 12/08/2021, 15:06 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

Vent-I menjadi alat bantu pernafasan bagi pasien yang masih dapat bernafas sendiri (jika pasien Covid-19 pada gejala klinis tahap 2), bukan diperuntukkan bagi pasien ICU. Vent-I diklaim dapat digunakan dengan mudah oleh tenaga medis.

Alat tersebut memiliki fungsi utama yaitu CPAP (Continuous Positive Airway Pressure).

5. GeNose C19

GeNose merupakan inovasi dalam negeri yang secara luas telah digunakan sebagian masyarakat sebagai salah satu alternatif alat screening Covid-19.

Alat ini merupakan buatan Universitas Gadjah Mada (UGM). Alat ini bisa mendeteksi virus berdasarkan pada hembusan nafas.

GeNose C19 tergolong alat elektromedis non invasif dengan basis kecerdasan buatan Artificial Intelegent (AI) yang mengandalkan banyak data dan kepatuhan pada standar prosedur penggunaan (standar operationg procedure/SOP) untuk menghasilkan performa yang baik.

Baca juga: Mahasiswa UB Ciptakan Sabun Organik dengan Segudang Manfaat

6. Radar pasif pendeteksi pesawat

Teknologi radar pasif ini merupakan karya dari Kelompok Keahlian (KK) Teknik Telekomunikasi di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI ITB) yang bekerjasama dengan PT LAPI ITB dan Balitbang Kementerian Pertahanan RI.

Radar merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu radar aktif dan radar pasif.

Alat ini berguna untuk mendeteksi adanya pesawat asing yang melewati batas negara secara ilegal.

7. Atraktor Cumi-Cumi

Sebuah produk yang dikembangkan Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan tujuan memperkaya sumber daya cumi-cumi di suatu kawasan perairan.

Penggunaannya sebagai tempat cumi-cumi melepaskan telurnya lalu telur-telur tersebut menempel pada atraktor sampai pada akhirnya menetas.

Desain dan kontruksi atraktor cumi-cumi menggunakan pipa pralon dan kawat harmonika serta bahan lain yang mudah diperoleh nelayan.

Baca juga: Astra Isuzu Buka Lowongan Kerja Lulusan D1/D3-S1, Cek Infonya

8.COVENT-20

Merupakan ventilator Transport Lokal yang dikembangkan oleh Tim Ventilator Universitas Indonesia (UI).

Telah dinyatakan lulus uji klinis manusia dari Kementerian Kesehatan RI pada 15 Juni 2020.

COVENT-20 dapat digunakan sebagai alternatif untuk membantu pasien yang mengalami kesulitan bernafas dan perlu dikontrol oleh mesin (time-triggered).

Alat ini juga dilengkapi mode CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) untuk membantu pemberian oksigen kepada pasien yang masih sadar dan bernafas spontan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com