KOMPAS.com - Setiap orang memiliki golongan darah berbeda, ada yang golongan darahnya A, B, O dan juga AB.
Golongan darah ini didapatkan berdasarkan faktor genetik atau keturunan. Artinya, golongan darah yang kita miliki ini didapatkan dari orang tua, atau garis keturunan lainnya.
Namun, tahukah kamu jika golongan darah pernah dibedakan menjadi golongan dara A B C? Lalu diubah menjadi A B O dan AB?
Merangkum laman Bobo Grid, ternyata nama golongan darah ini ada sejarahnya dan berhubungan dengan kandungan yang ada dalam masing-masing golongan darah.
Baca juga: 5 Negara Paling Santai di Dunia, Indonesia Peringkat Pertama
Golongan darah manusia ditemukan oleh Karl Landsteiner yang merupakan seorang dokter, ahli biologi, dan imunologi dari Austria.
Landsteiner lahir di Wina, Austria pada 14 Juni 1868 dan merupakan seorang dokter, ahli biologi, serta imunologi.
Landsteiner menempuh pendidikannya di Universitas Wina dan mengambil jurusan kedokteran.
Saat kuliah, Landsteiner pernah menulis mengenai pengaruh pola makan pada komposisi darah pada tubuh manusia.
Di tahun 1900, Landsteiner menemukan kalau ternyata darah dua orang yang mengalami kontak atau darah yang bercampur akan mengalami penggumpalan.
Baru di tahun 1901, Landsteiner menemukan kalau hal ini disebabkan karena adanya efek dari kontak darah dengan serum darah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.