Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unnes Bantu Warga Buat Pakan Ternak Alternatif, Ini Caranya

Kompas.com - 22/09/2021, 07:00 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

Bahan yang digunakan

Pemilihan bahan dasar tersebut disesuaikan dengan ketersediaan sumber daya alam yang ada di desa. Sehingga bisa meminimalisir biaya yang diperlukan.

"HPT berupa rerumputan yang telah dicacah dicampur dengan bahan tambahan berupa cairan seperti vitamin, ragi, dan probiotik sebanyak 2 persen," ungkap Parmin.

Selain itu, ditambahkan 5 hingga 6 persen tepung tapioka.

Bahan yang digunakan tersebut sudah difermentasikan terlebih dahulu 5 hari sebelumnya yang kemudian diubah menjadi pelet sebagai pakan ternak alternatif.

Dalam prosesnya, pembuatan pelet tersebut menggunakan mesin pembuat pelet sebagai bagian dari aplikasi teknologi tepat guna.

Baca juga: Mahasiswa, Manfaatkan 5 Channel YouTube Ini untuk Belajar TOEFL

Produksi pelet untuk dijual kembali

Kegiatan PHP2D ini dijalankan dalam kurun waktu 5 bulan, mulai dari Juli-November 2021.

Kegiatan yang telah terlaksana dalam program ini sampai awal September diantaranya pembekalan terhadap tim PHP2D.

"Sosialisasi program dengan perangkat desa, koordinasi dengan dinas terkait, serta sosialisasi pembuatan pelet," jelasnya.

Selain sosialisasi, pelatihan dan pendampingan pembuatan pakan ternak, dalam program ini juga dilakukan kegiatan lainnya.

Antara lain pelatihan pembuatan hand sanitizer, sosialisasi kebiasaan baru serta penyuluhan kewirausahaan melalui penjulan hasil produksi dari pelet.

Baca juga: 3 Universitas Berkualitas dan Terjangkau di Singapura

Ketua Tim PHP2D, Mohammad Qois menambahkan, kehadiran BEM FMIPA Unnes di Desa Sangup ini diharapkan mampu memberikan semangat baru bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com