KOMPAS.com - Mata pelajaran yang ada di sekolah kini membutuhkan kecakapan berpikir. Maka, siswa harus bisa memahami isi dari setiap bahan bacaan atau materi.
Untuk itulah, kini diperlukan strategi-strategi pembelajaran yang menekankan kemampuan pemahaman bahan bacaan yang baik. Salah satunya adalah dengan membaca intensif.
Membaca intensif adalah kegiatan membaca untuk mencari dan memahami informasi secara detail dan menyeluruh. Dalam kegiatan membaca intensif, terdapat tiga kegiatan, yaitu kegiatan prabaca, ketika baca, dan setelah membaca.
Baca juga: Siswa, Seperti Ini 3 Metode Penjernihan Air dari Kadar Besi Tinggi
Agar lebih efektif, ada beberapa strategi untuk melakukan kegiatan membaca intensif. Berikut ini 9 strategi membaca intensif dalam pembelajaran. Informasi dirangkum dari laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek.
Strategi memprediksi isi bacaan membantu pembaca untuk menghubungkan pengetahuan yang dimiliki untuk memahami topik sehingga para pembaca menggabungkan proses apa yang sudah diketahui dengan materi baru yang ada di dalam bacaan.
Selain itu, memprediksi isi bacaan dilakukan berdasarkan kunci bacaan misalnya gambar, ilustrasi, subjudul, dan plot.
Skimming (membaca sekilas) dan scanning (memindai) adalah sebuah teknik membaca cepat. Skimming adalah teknik membaca untuk mengetahui isi sebuah bacaan, dan scanning adalah teknik membaca untuk mendapatkan informasi khusus.
Skimming dapat dilakukan saat prabaca dan scanning bisa dilakukan hanya untuk mencari jawaban atas sesuatu tanpa harus membaca bacaan secara keseluruhan.
Adapun strategi ini untuk memahami bacaan dengan cara melihat dan menuangkan isi bacaan dalam gambar atau ilustrasi yang ditambahkan sedikit tulisan guna mendeskripsikan gambar atau ilustrasi tersebut. Strategi ini dapat diimplementasikan pada kegiatan prabaca dan pascabaca.
Baca juga: Sejarah Sumpah Pemuda, Siswa Sudah Paham?
Strategi kosakata bisa diaplikasikan saat prabaca dan pascabaca. Strategi kosakata ketika prabaca akan mengaktifkan skemata untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mengetahui istilah sulit atau memahami sebuah topik bahasan atau konsep.
Untuk penerapan pada pascabaca dapat menggunakan frayer model untuk mengecek pemahaman siswa terhadap istilah sulit atau konsep tertentu.
Strategi masalah-solusi ini adalah strategi membaca intensif dengan memahami isi teks bacaan dan pengalaman nyata terkait teks untuk dapat mengkonstruksi pemahaman antara keduanya.
Dari strategi ini memudahkan pembaca untuk memahami teks dengan mudah dan akurat. Manfaat strategi ini yaitu membantu mengidentifikasi masalah dan mempertimbangkan berbagai solusi dan kemungkinan hasilnya.
Baca juga: 5 Cara Jitu Tingkatkan Konsentrasi Belajar Siswa
Strategi membaca ini berorientasi interaktif oleh guru kepada peserta didiknya. Setelah peserta didik membaca sebuah teks, guru menjadi fasilitator dengan berdialog dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk:
Siswa juga bisa berinteraksi dengan peserta didik lainnya dalam mendiskusikan bacaan tadi.