Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes Boleh Puasa, Dokter RSND Undip: Perhatikan Dulu Hal Ini

Kompas.com - 07/04/2022, 15:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

Serta ada kondisi kegawatan seperti ketoasidosis diabetik yaitu kegawatan yang mungkin terjadi ketika pasien diabetes ada suatu penyakit dalam tubuhnya, biasanya infeksi akut yang tidak disadari, tetapi berpuasa dan ketika gula darahnya mencapai ambang tertentu akan terjadi kegawatan diabetes.

Sedangkan hal yang perlu dipersiapan penderita diabetes sebelum menjalankan ibadah puasa, diantaranya adalah:

Asupan nutrisi:

Pasien diabetes disarankan untuk makan pada kisaran dietnya sekitar 1.200 sampai dengan 2.000 kalori. Cara menghitung kalori disesuaikan dengan berat badan ideal tiap orang, dan pasien harus mengasup karbohidrat 40-50 persen dari total kalori. Karbohidrat kompleks lebih disarankan.

Asupan cairan:

Untuk asupan caira sekitar 30 sampai 50 cc per kg berat badan dan disesuaikan apakah penderita diabetes memiliki penyakit lain seperti gagal ginjal atau jantung, sebab kebutuhan cairannya sedikit berbeda.

Baca juga: Tips Olahraga yang Tepat Saat Pandemi dari Stikes Panti Kosala

Sahur dan buka:

Upayakan makan sahur mendekati waktu imsak, ketika berbuka tidak disarankan mengonsumsi yang terlalu manis dan menghindari minuman yang mengandung kafein.

"Terkait dengan obatnya, sebaiknya didiskusikan dengan dokternya," terangnya.

Nutrisi dan cairan

  • Untuk nutrisi dan cairan, kebutuhan kalori harian dalam jumlah 1.200-2.000 kalori didistribusikan untuk sahur (30-40 persen) dan berbuka (40-50 persen), ditambah 1-2 camilan sehat (10-20 persen).
  • Komposisi nutrisi terdiri dari karbohidrat (40-50 persen), sebaiknya dengan indeks glikemik rendah sehingga energi dapat dilepaskan secara perlahan.
  • Protein 20-30 persen berupa kacang-kacangan, ikan, unggas atau daging.
  • Lemak 30-35 persen berupa lemak monosaturasi dan lemak tak jenuh ganda.
  • Lemak jenuh harus dibatasi kurang 10 persen dari total asupan kalori harian.
  • Asupan serat yang cukup dari buah, sayur.

Mempertahankan tingkat hidrasi dengan minum cukup air sebanyak 30-50 cc/kg/berat badan, (disesuaikan dengan kondisi ginjal dan jantung pasien). Hal ini dilakukan untuk mencegah dehidrasi dan menurunkan risiko thrombosis. Makan sahur disarankan seakhir mungkin sebelum memulai puasa.

Hal yang harus dihindari:

Makanan yang mengandung banyak gula, minuman manis, sirup, jus kalengan, atau jus segar dengan tambahan gula harus dihindari setelah berbuka puasa dan di antara waktu makan.

Hindari pula minuman berkafein karena bersifat diuretik yang dapat menyebabkan dehidrasi.

Hal yang harus dilakukan:

Sedangkan aktivitas fisik yang rutin dilakukan dapat diteruskan selama Ramadhan, olahraga ringan dan sedang dapat dilakukan pada pagi hari atau setelah berbuka puasa.

Olahraga berat harus dihindari selama jam-jam puasa dan terutama sebelum buka puasa karena risiko tinggi hipoglikemia dan dehidrasi.

Baca juga: Siswa, Ini 3 Waktu Terbaik Olahraga saat Puasa

Shalat tarawih yang dilakukan di bulan Ramadhan juga merupakan bagian dari aktivitas olahraga sehari-hari karena melibatkan aktivitas fisik yang teratur seperti rukuk, berlutut, dan bangun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau