Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2022, 16:09 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebagai mahasiswa, jika ingin kuliah dan karir ke depan bagus maka cobalah memaksimalkan ilmu public speaking.

Kemampuan ini penting dan wajib dikuasai generasi muda agar mampu bersaing di era modern. Kemampuan ini digunakan untuk menyampaikan gagasan agar dapat tersampaikan dengan baik dan tepat sasaran.

Public speaking, bukanlah ilmu asal berbicara. Bahkan, saat teknologi semakin maju kemampuan ini pun ikut adaptif dan berubah menyesuaikan zaman.

Praktisi komunikasi, Cornelia Laksmi Dewi Supama mengatakan praktik public speaking melalui teknologi komunikasi digital memiliki tantangan tersendiri mengingat audiens yang semakin beragam dan tersebar di berbagai tempat.

Baca juga: Ingin Seperti Steve Job? Mahasiswa Harus Punya Gritty Leadership

Laksmi mengatakan, diperlukan kecakapan atau soft skill tambahan lainnya untuk menunjang kemampuan melakukan public speaking secara digital oleh mahasiswa mulai dari sekarang dan ke depan.

“Teknologi komunikasi seperti Zoom, Google Meet, Microsoft Teams dan aplikasi video conference lainnya sudah tidak asing kita gunakan. Saat kita melakukan diskusi atau presentasi melalui media tersebut, sebetulnya kita juga sedang melakukan public speaking," ujarnya dilansir dari rilis Djarum Foundation saat mengisi pelatihan Leadership Development Beswan Djarum 2021/2022,

Namun bagi banyak orang, public speaking secara digital ini juga merupakan tantangan tersendiri. "Minimnya interaksi dengan audiens dapat membuat pesan yang dibagikan tidak dapat dipahami dengan baik,” ungkap Laksmi.

Perempuan yang berprofesi sebagai jurnalis di salah satu TV swasta ini menjelaskan berbagai hambatan dapat muncul saat seseorang melakukan public speaking, baik secara langsung maupun melalui media digital seperti gugup, atau bisa hilang fokus saat menyampaikan materi.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, diperlukan kecakapan yang dinamakan leadership voice.

Leadership voice adalah cara seorang pembicara atau narasumber untuk menyampaikan ide dan gagasannya kepada para audiens. Leadership voice menjadi refleksi dari gagasan dan ide yang kita miliki. Agar gagasan dan ide kita tersebut dapat diterima dengan baik oleh para audiens, kita harus mampu menyampaikannya dengan jelas, lugas, terstruktur dan persuasif,” tuturnya.

Baca juga: Banyak Dibutuhkan, Ini Prospek Kerja Jurusan Cyber Security

Untuk memiliki leadership voice yang mumpuni, seseorang harus mampu mengasah inner dan outer confidence yang dimilikinya. Inner confidence fokus kepada penguasaan konten gagasan serta ide yang ingin disampaikan.

“Tapi tidak hanya terbatas pada isi konten yang akan disampaikan, namun termasuk juga cara penyampaiannya. Kita harus mampu menarik perhatian dari para audiens untuk mendengarkan apa yang akan kita sampaikan," tambahnya lagi.

Setelah mendapatkan perhatian audiens, tugas selanjutnya ialah menyampaikan materi secara lugas, terstruktur dan persuasif agar mudah dipahami.

"Penegasan terhadap ide dan gagasan juga perlu dilakukan di bagian penutup dengan pesan yang kita sampaikan dapat diingat oleh audiens,” Laksmi menjelaskan.

Faktor lain yang dapat mendukung seseorang untuk memiliki leadership voice yang baik adalah outer confidence yang berfokus kepada hal-hal yang dapat dilihat oleh orang lain, yaitu artikulasi dan tempo saat berbicara, eye contact dengan audiens, gestur badan dan ekspresi yang kita tunjukkan serta pakaian yang kita gunakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com