Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Puasa Makan "Junk Food", Ahli Gizi UM Surabaya Beberkan Akibatnya

Kompas.com - 11/04/2022, 07:43 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat berbuka puasa di bulan Ramadhan, banyak orang yang memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji atau yang disebut junk food.

Junk food merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan kelompok makanan yang gizinya sedikit atau bahkan tidak ada.

Meskipun banyak orang mengetahui bahwa makanan ini tidak memberikan manfaat bagi kesehatan, masih banyak orang yang menyukainya.

Makanan cepat saji banyak di sukai karena rasanya yang enak dan menggoda selera. Kandungan lemak, garam, gula, dan bahan adiktif sintetik dalam makanan ini yang membuat rasanya menjadi lezat.

“Jika dikonsumsi berlebih makanan ini justru memberikan dampak kurang baik untuk kesehatan. Saat berbuka puasa dianjurkan dengan mengonsumsi makanan yang mudah dicerna, karena makanan yang mudah dicerna akan lebih cepat mengembalikan energi selama puasa,” jelas Pipit Festi Wilianarti Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) sekaligus Ahli Gizi, dilansir dari laman UM Surabaya.

Baca juga: Junk Food Bisa Sebabkan Diabetes, Ini Penjelasan Dosen UM Surabaya

Pipit menjelaskan, beberapa kelompok makanan yang tidak boleh terlalu sering dikonsumsi saat buka puasa, seperti burger, pizza, kentang goreng, hot dog, atau olahan makanan gorengan.

Ia mengatakan, ada beberapa hal yang dapat terjadi jika terlalu sering mengonsumsi junk food saat berbuka puasa.

Pertama adalah kekurangan nutrisi, berbagai macam jenis junk food umumnya mengandung tinggi kalori, tetapi kandungan zat nutrisi lainnya seperti protein, kalsium zat besi, vitamin A, C, D, dan E sangat rendah.

Sehingga, jika hal ini sering dilakukan maka kebutuhan tubuh tidak akan terpenuhi. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh akan menjadi lemah dan mudah penyakit dan infeksi.

“Kedua, meningkatkan asam lambung, bagi penderita gastritis, salah satu jenis makanan yang harus dihindari adalah junk food. Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi lemak ini, bisa merangsang asam lambung meningkat,” imbuhnya lagi.

Pipit menjelaskan, junk food memerlukan waktu yang lebih lama untuk dicerna. Selain itu, makanan yang tidak tercerna dengan sempurna, asam lambung dapat meningkat dan naik ke esophagus.

Sehingga, dapat menyebabkan perut terasa mulas, dada sakit, dan tenggorokan seperti terbakar. Selain lemak, junk food juga mengandung kadar garam yang sangat tinggi.

Baca juga: Pakar UM Surabaya: Tidur Setelah Sahur, Ini Dampak Buruknya bagi Tubuh

Dengan menambahkan banyak garam dalam junk food, kandungan air di dalam makanan akan berkurang dan pertumbuhan bakteri pun melambat.

Hasilnya, junk food memiliki waktu penyimpanan yang lebih lama, ditambah lagi dengan pengawet makanan lainnya.

“Risiko selanjutnya adalah peningkatan berat badan, junk food memiliki kandungan kalori, lemak, gula, dan garam yang tinggi, namun rendah serat, vitamin dan zat gizi penting lainnya. Sehingga, ketika junk food dikonsumsi dalam frekuensi yang besar, sangat berisiko menyebabkan obesitas,” jelasnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau