KOMPAS.com - Matinya puluhan sapi beberapa waktu lalu di perairan Sampang menarik perhatian banyak masyarakat.
Bangkai sapi tersebut ditemukan mengambang di Pantai Camplong Sampang, Madura, Jawa Timur (Jatim)sekitar pukul 07.00 WIB oleh warga setempat. Hingga kini, ada dugaan sapi-sapi tersebut lompat dari kapal saat hendak dikirim dari Madura.
Menanggapi hal tersebut, Pakar Ruminansia Universitas Airlangga (Unair) Ragil Angga Prastiya mengungkapkan bahwa kasus tersebut kerap kali terjadi hampir setiap tahunnya, karena adanya jalur lalu lintas ternak ilegal dan tidak memenuhi syarat peraturan pemerintah.
Baca juga: Peneliti IPB Ungkap Misteri Kerbau Belang Toraja Seharga Ratusan Juta
Menurut Ragil, sapi-sapi tersebut kemungkinan mengalami kematian karena dua hal.
Pertama, adanya heat stres pada sapi karena overcrowded selama di dalam kapal pengangkut ternak.
Sehingga, mengakibatkan kondisi sapi kekurangan oksigen, suhu tubuh naik dan mengalami kelelahan.
Kedua, tidak dilengkapinya jembatan penyeberangan sapi dari kapal ke daratan.
“Sesampainya di akhir tujuan, kapal ilegal yang mengangkut ternak tersebut tidak dilengkapi dengan jembatan, sehingga sapi dibiarkan berenang menuju tepian daratan,” jelasnya, dilansir dari laman Unair.
Sapi yang kondisinya stres, tubuhnya mengalami kepanasan serta kelelahan yang mengakibatkan fisik sapi tidak kondusif.
Sehingga sapi tersebut tidak mampu berenang sampai ke tepian daratan dan akhirnya mengalami kematian.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.