KOMPAS.COM - Sudah tahukah kamu perbedaan kecerdasan emosional dan intelektual? Seperti apa contoh kecerdasan emosional dan intelektual?
Dalam kehidupan sehari-hari maupun karier, tak hanya kecerdasan intelektual (Intellectual Quotation) saja yang diperlukan, tetapi juga kecerdasan emosional (Emotional Quotation).
Bahkan menurut beberapa psikolog, kecerdasan emosional dapat menjadi lebih penting dibandingkan intelektual semata dalam meraih kesuksesan.
Nah, dalam artikel ini akan dibahas pengertian dan contoh kecerdasan emosional, sekaligus bagaimana cara meningkatkan kecerdasan emosional kamu.
Tiap orang memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Mereka dengan kecerdasan emosional yang tinggi, akan menampilkan beberapa karakteristik yang dapat dirasakan oleh orang lain di sekelilingnya.
Tak hanya dapat mengekspresikan dan mengontrol emosinya dengan baik, orang yang cerdas secara emosional juga mampu memahami, mengartikan, dan merespon emosi orang lain dengan baik.
Mengutip Healthcare, pengertian dari kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk merasakan, mengekspresikan, memahami, dan mengelola emosi. Istilah kecerdasan emosional muncul pertama kali pada tahun 1985 dalam sebuah disertasi doktoral oleh Wayne Payne.
Sejak itu, konsep kecerdasan emosional menarik perhatian komunitas sains dan khalayak umum karena penerapannya yang mudah dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Istilah ini semakin populer di tahun 90-an dengan hadirnya buku "Emotional Intelligence" karya Daniel Goleman. Dalam buku ini dijabarkan lima komponen kunci kecerdasan emosi yang tinggi, yaitu kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan kemampuan bersosialisasi.
1. Kesadaran diri (self-awareness)
Berarti memiliki pemahaman bagaimana kamu berperilaku dan bereaksi terhadap situasi dan orang lain, serta bagaimana tindakan tersebut berdampak pada orang lain dalam hidup kamu, sekaligus juga memahami batasan dan kekurangan yang kamu miliki.
2. Pengendalian diri (self-regulation)
Merujuk pada kemampuan kamu dalam mengelola emosi dan berpikir sebelum bereaksi terhadap situasi, terutama dalam kesulitan.
3. Motivasi
Artinya kamu mampu memacu diri untuk berkembang dan bertumbuh.
4. Empati
Merupakan kemampuan memahami perasaan orang lain tanpa menjatuhkan penilaian, walau orang tersebut berbeda dengan kamu.
5. Kemampuan bersosialisasi
Merujuk pada kemampuan dalam menyadari bagaimana berkomunikasi dengan seseorang, termasuk dengan cara mendengarkan, menanggapi, dan membuat orang lain merasa diterima ketika berbicara dengan kamu.
Memiliki kecerdasan emosional mendatangkan berbagai keuntungan dan manfaat untuk berbagai aspek dalam hidup kamu. Melansir IBEC, inilah beberapa manfaat melatih kecerdasan emosional.
1. Self-awareness
Mereka dengan kecerdasan emosional yang tinggi dapat memahami diri sendiri lebih dalam. Mereka mampu menyadari apa saja yang penting dalam hidupnya dan berkomitmen untuk terus berkembang dan belajar.
Orang yang memiliki kecerdasan emosional juga terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun, serta lebih sensitif terhadap perasaan orang lain.
2. Komunikasi yang Baik
Jika kamu memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, kamu menyadari betapa pentingnya
berkomunikasi yang jelas dan sopan.
Skill ini bermanfaat ketika digunakan untuk mempersuasi orang lain, menggali informasi berdasarkan emosi lawan bicara, menyelesaikan masalah lebih efektif, dan menjaga kualitas hubungan.
3. Pemimpin yang Humanis
Seseorang dengan kecerdasan emosional yang tinggi dapat mengontrol emosi, pikiran, dan
tindakannya dengan positif.
Seorang pemimpin dengan kualitas ini dapat bersikap konsisten, membangun kepercayaan dengan rekan-rekan kerja, serta menjaga suasana kerja tetap positif.
4. Mampu Beradaptasi
Perubahan lingkungan atau peraturan, datangnya inovasi, dan segala jenis perubahan
membutuhkan penyesuaian.