Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2022, 09:01 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Air yang ada di permukaan bumi ini berasal dari adanya sirkulasi. Selain itu air juga akan terus bergerak karena siklus hidrologi.

Bagi siswa yang sedang belajar siklus hidrologi, tentu harus paham dengan jelas apa itu siklus hidrologi.

Informasi dirangkum dari laman Repositori Kemendikbud Ristek. Hidrologi berasal dari kata hydros yang berarti air, dan logos yang berarti ilmu.

Secara umum pengertian hidrologi adalah ilmu tentang air atau ilmu yang mempelajari tentang masalah air.

Baca juga: 9 Makanan Sumber Protein Penting bagi Siswa

Pada prinsipnya, hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air. Dengan definisi air ini maka air bukan benda alam yang bersifat statis, tetapi air dipandang sebagai benda alam yang sangat dinamis.

Sedang ilmu hidrologi tidak dapat dilepaskan dari siklus hidrologi. Air terdapat di permukaan bumi, di dalam tanah, dan di udara. Wujud air tidak hanya cair, tetapi dapat berwujud padat (es dan salju) dan gas (uap air).

Tentunya, air di bumi selalu bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dan berubah dari wujud satu ke wujud lain. Air tersebut mengalami sirkulasi yang tidak pernah berhenti dari laut ke atmosfer, ke daratan, dan kembali ke laut
bersamaan dengan proses perubahan wujud.

Dengan adanya siklus hidrologi, maka akan menjamin ketersediaan air di muka bumi untuk mencukupi kebutuhan hidup bagi makhluk hidup.

Siklus hidrologi

Jadi, ini proses siklus hidrologi:

1. Evaporasi

Adapun evaporasi adalah proses air berubah dari padat menjadi gas atau uap air di atmosfer. Air berpindah dari permukaan menuju atmosfer melalui evaporasi, proses perubahan uap air menjadi gas.

Terdapat sekitar 90 persen proses evaporasi berasal dari lautan, 10 persen berasal dari perairan darat dan vegetasi. Angin memindahkan uap air mengelilingi bumi, mempengaruhi kelembaban udara di bumi.

Baca juga: 7 Manfaat Sarapan Pagi bagi Siswa

2. Transpirasi

Sedang transpirasi adalah proses penguapan air ke atmosfer dari daun dan batang tanaman. Tanaman menyerap air tanah melalui akar-akar.

Tanaman memompa air naik dari tanah untuk memberikan nutrisi ke daun. Proses memompa didorong oleh penguapan air melalui pori-pori kecil yang disebut stomata yang ditemukan di bawah daun.

3. Evapotranspirasi

Siklus hidrologi selanjutnya evapotranspirasi. Evapotranspirasi adalah gabungan dari evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang hidup di permukaan bumi.

4. Kondensasi

Kondensasi adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan.

Baca juga: Ketahui Hak dan Kewajiban Siswa di Sekolah

5. Presipitasi

Saat titik-titik air, salju dan es di awan ukurannya semakin besar dan menjadi berat, mereka akan menjadi hujan. Presipitasi pada pembentukan hujan, salju, dan hujan batu (hail) berasal dan kumpulan awan.

Kemudian awan-awan tersebut bergerak diatur oleh arus udara. Sebagai contoh, ketika awan-awan tersebut bergerak menuju pegunungan, awan-awan tersebut menjadi dingin, menjadi jenuh air,dan jatuh sebagai hujan, salju, dan hujan es batu (hail).

6. Infiltrasi dan Perkolasi

Nantinya, air hujan yang jatuh ke permukaan bumi khususnya daratan meresap ke dalam tanah dengan cara mengalir secara infiltrasi atau perkolasi melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan, sehingga mencapai muka air tanah (water table) yang kemudian menjadi air bawah tanah.

7. Surface run off

Adapun air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.

Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut.

Baca juga: 5 Tips Berlatih Basket di Rumah bagi Siswa

Jadi, itu adalah siklus hidrologi di bumi. Karena ada air, maka makhluk hidup akan terus berkembang, termasuk manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com