KOMPAS.com - Siswa yang masih sekolah harus semangat belajar. Tujuannya agar dapat meraih prestasi, baik di bidang akademik maupun non akademik.
Agar prestasi akademik meningkat, maka butuh upaya atau suatu cara yang tepat. Bagaimana caranya?
Salah satunya dengan memberikan stimulasi yang tepat. Bahkan orangtua juga dapat membantu anaknya meraih prestasi.
Dilansir dari laman Inspektorat Jenderal Kemendikbud Ristek, Sabtu (9/9/2023), ada beberapa cara meningkatkan prestasi siswa.
Baca juga: 7 Cara Belajar Efektif bagi Pelajar dan Mahasiswa
Orangtua bisa membantu dalam membangun kebiasaan belajar yang baik. Ini termasuk menyediakan lingkungan belajar yang tenang dan terorganisir di rumah.
Pastikan anak memiliki tempat khusus untuk belajar dan melakukan pekerjaan rumah. Ajarkan anak untuk membuat jadwal belajar yang konsisten, dengan waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tugas sekolah dan revisi materi pelajaran.
Tentunya, dukungan emosional dari orangtua dan pengasuh juga sangat penting. Jadi, tunjukkan kepada anak bahwa orangtua mendukungnya dalam upaya akademik, bahkan jika hasilnya tidak selalu sempurna.
Dorong mereka untuk mencoba yang terbaik, dan berikan pujian dan apresiasi ketika mereka mencapai prestasi. Maka ini akan membantu anak merasa percaya diri dan termotivasi untuk terus belajar.
Orangtua bisa menyediakan buku dan literasi agar prestasinya meningkat. Sebab, buku adalah sumber pengetahuan yang tak terbatas.
Bacakan cerita sejak dini, dan berikan akses ke berbagai jenis buku yang sesuai dengan usia dan minat mereka.
Baca juga: Ini 7 Tips Belajar Efektif dan Efisien
Diskusikan cerita-cerita yang mereka baca dan tanyakan pendapat mereka. Ini akan membantu meningkatkan pemahaman bacaan dan kemampuan berbicara mereka.
Anak juga harus diberikan waktu untuk bermain dan berolahraga. Aktivitas fisik membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan konsentrasi dan kemampuan belajar.
Jadwalkan waktu untuk bermain di luar rumah, olahraga, atau aktivitas fisik lainnya dalam rutinitas harian anak.
Meski prestasi akademik penting, perhatikan keseimbangan antara akademik, kegiatan ekstrakurikuler, dan waktu bersantai.
Terlalu banyak tekanan akademik bisa menyebabkan stres dan kelelahan. Maka, pastikan anak memiliki waktu untuk bersantai, bersosialisasi, dan mengejar minat lainnya di luar sekolah.