Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Jelaskan Bentuk Pendidikan Karakter selama Belajar di Rumah

Kompas.com - 06/05/2020, 15:00 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengimbau guru dan orang tua untuk mewujudkan pendidikan yang bermakna di rumah, dan tidak hanya berfokus pada capaian akademik atau kognitif semata.

Imbauan ini muncul terkait banyaknya keluhan dari sejumlah orangtua yang mengalami kesulitan untuk memenuhi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), baik dalam hal akses internet hingga banyaknya tugas-tugas yang diberikan.

Hal tersebut kembali ditegaskan oleh Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Hamid Muhammad.

Anak-anak, kata Hamid, harus mempunyai aktivitas pembelajaran meskipun berada di rumah seperti membaca, mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan kegiatan positif lainnya.

Baca juga: Universitas Pertahanan Buka Pendaftaran S1, Bebas Biaya Kuliah

“Ini penting untuk mengurangi tekanan dan kejenuhan di rumah,” ucap Hamid dalam Dialog Khusus RRI dan Kemendikbud, melansir laman Kemendikbud, Senin (4/5/2020).

Menurut Hamid, banyak kecakapan hidup (life skill) yang bisa dipelajari dan dipraktikkan oleh siswa selama belajar dari rumah, sebagai bagian dari pendidikan karakter.

"Pendidikan life skill di antaranya membantu orang tua membersihkan rumah, memasak, dan berkebun," jelas Hamid.

 

Selain itu, penjelasan tentang Covid-19 menurut Hamid juga perlu diberikan oleh guru maupun orangtua.

Mulai dari bagaimana karakteristiknya, pola penyebarannya, dan bagaimana cara menghindarinya adalah contoh pendidikan kontekstual. Sehingga, siswa memiliki wawasan dan kepekaan tentang apa yang terjadi di sekitarnya.

Baca juga: Kuliah D3 Gratis di Akademi Metrologi dan Instrumentasi Milik Kemendag

Perpaduan antara penguasaan ilmu pengetahuan dan budi pekerti diyakini mampu menjadi fondasi dalam mencetak SDM unggul Indonesia.

Pendidikan "life skill" sebagai pembangun karakter mulia

Dalam kesempatan yang sama, Peneliti Kebijakan Publik Rico Santoro menyampaikan, salah satu target pendidikan adalah pembangunan karakter.

Pentingnya pendidikan kecakapan hidup (life skill) yang dipupuk dalam pendidikan keluarga juga disepakati Rico sebagai syarat untuk membangun karakter mulia.

“Amanat pendidikan menyebutkan, proses belajar bukan teori namun juga praktik secara terus menerus melibatkan seluruh aspek kehidupan,” terang Rico.

Rico menambahkan, mencetak manusia unggul bukan hanya tanggung jawab sekolah melainkan juga keluarga dan masyarakat secara menyeluruh.

Selama ini, kata dia, banyak keluarga yang cenderung tidak siap menjadi ‘guru’ bagi anak-anaknya. Segala urusan pendidikan diserahkan ke sekolah.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau