BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Binus

Big Data Semakin Ngetren, SDM Kompetensi Data Science Dilirik Industri

Kompas.com - 10/12/2020, 09:35 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pernahkah Anda bertanya bagaimana media sosial merekomendasikan artikel, web page, atau user lain untuk diikuti?

Atau, barangkali Anda pernah mendapati iklan tentang barang yang secara kebetulan dibutuhkan muncul tiba-tiba saat sedang asyik mengulik foto maupun video di media sosial Instagram?

Jika iya, berarti Anda sedang merasakan sendiri bagaimana teknologi digital mengubah pola advertising saat ini. Hal-hal tersebut bisa terjadi berkat fenomena big data yang saat ini digunakan oleh perusahaan digital.

Seiring kemunculan berbagai platform tempat berbagi konten foto, teks, video, dan data diri, data pribadi pun sudah tak menjadi hal yang sifatnya privasi di era ini.

Baca juga: Binus University Kukuhkan Idris Gautama So Jadi Guru Besar

Jumlah data ini luar biasa banyak sehingga dapat dikelola dengan baik untuk berbagai kepentingan, termasuk dalam bidang bisnis.

Head of Data Science Program Bina Nusantara (Binus University) Alexander Gunawan mengatakan, perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat hampir semua perusahaan memiliki dan dapat memanfaatkan big data, baik yang bersifat publik maupun privat.

“Di Indonesia, semakin banyak perusahaan berbasis teknologi informasi (TI) seperti start-up yang berjalan secara online menggunakan data digital,” kata Alexander saat diwawancara Kompas.com, Kamis (26/11/2020).

Alex juga mengatakan, big data tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis perusahaan teknologi, tetapi juga bidang lain mulai dari pemerintahan, perbankan, aktuaria (asuransi), konsultan jasa statistik, telekomunikasi, industri pabrik, pemasaran, industri kimia dan farmasi, hingga riset kesehatan.

Baca juga: Kolaborasi dengan University of Newcastle, Binus Tawarkan Program Dua Gelar

Gunanya bermacam-macam. Di bidang pemerintahan misalnya, big data digunakan untuk mempercepat pengambilan keputusan, monitoring, dan evaluasi.

Sementara di perbankan, big data dapat digunakan untuk meminimalisasi terjadinya kredit bermasalah dan kerugian bank, serta sebagai basis informasi mengenai rekam jejak debitur dalam aktivitas bisnis sehari-hari.

Alexander menjelaskan, untuk mengambil, menyimpan, dan menganalisis data-data digital, diperlukan keilmuan data science dengan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam bidang ini.

Dengan mengoptimalisasi data-data tersebut, lanjut Alexander, perusahaan dapat memperbaiki sekaligus meningkatkan layanan kepada konsumen.

Baca juga: Binus Buka Program RPL bagi Pekerja, Lulus Kuliah Lebih Cepat!

“Jika (perusahaan) tidak mengacu pada data dan melihat perkembangan tren selera customer, mereka tidak dapat mengembangkan aplikasi maupun layanan yang relevan dengan kebutuhan konsumen,” jelasnya.

Karenanya, lanjut dia, perusahaan perlu melakukan upgrading skill data analis SDM sehingga karyawan mahir sebagai data scientist.

Kebutuhan vital SDM data science

Di Indonesia, SDM dengan kompetensi data science masih kurang. Untuk mengisi kesenjangan (gap) terhadap kebutuhan tersebut, kata Alex, perusahaan melakukan upgrading SDM yang sudah ada lewat training (pelatihan) dari pihak ketiga.

"Dengan begitu, SDM yang sudah ada bisa dimanfaatkan untuk mengolah data," kata Alex.

Baca juga: Transformasi Digital Makin Marak, Ini Hal yang Diperlukan Perusahaan

Meski demikian, menurutnya, akan lebih efektif jika perusahaan tetap memiliki karyawan yang memiliki disiplin ilmu data science. Hal ini memudahkan mereka jika ingin mengolah data, membaca proyeksi bisnis, dan mengambil keputusan.

"Makanya, kalau misal di perusahaan ada yang berlatar belakang pendidikan data science, orang-orang ini biasanya yang dijadikan pimpinan divisi," tambahnya.

Sebagai pimpinan divisi, kata Alex, SDM potensial tersebut berperan untuk menyeragamkan kompetensi data science anggota divisi yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, seperti ekonomi, informatika, maupun matematika.

Kebutuhan akan SDM dengan disiplin ilmu data science juga diungkap Alex lewat publikasi World Economic Forum 2020 berdasarkan survei "Future of Job Report 2018". Di situ disebut bahwa data analyst dan data scientist menjadi peringkat pertama dari 10 pekerjaan paling bertumbuh pada 2022.

Baca juga: Yuk, Intip Keahlian yang Bakal Banyak Dibutuhkan di Era Industri 4.0

Alex memaparkan, keahlian dari disiplin ilmu ini memang akan terus dibutuhkan. Apalagi, imbuh Alex, di masa mendatang, ilmu data science semakin berkembang diikuti dengan jumlah data yang lebih besar.

Keilmuan data science yang bersifat dinamis menurut Alexander juga menjadi tantangan tersendiri. Seiring laju teknologi yang semakin cepat, keahlian SDM harus diperbaharui setiap tahun.

“Tahun ini pakai program apa, tahun depan (sudah) ganti program lain yang lebih relevan,” urainya.

Di sisi lain, ilmu data science membutuhkan pengetahuan dasar yang kuat dalam bidang matematika dan statistik sebagai dasar kemampuan analis.

Baca juga: Menuju 40 Tahun, Binus University Lakukan Hal-hal Ini

Ia menilai, dua hal tersebut menjadi salah satu tantangan dalam menyiapkan SDM yang relevan.

Mempersiapkan SDM kompeten

Merespons kebutuhan industri terhadap SDM dengan kompetensi data science, Bina Nusantara (Binus) University menyediakan program studi strata 1 (S1) Data Science. Program Data Science merupakan bagian dari School of Computer Science yang terakreditasi A.

Program studi ini mempelajari semua jenis data yang dihasilkan oleh proses bisnis dan operasional perusahaan. Kemudian, dianalisis menggunakan teknik mining data (penambangan data) untuk memahami bagaimana kinerja suatu bisnis dan untuk mengidentifikasi peluang yang baru.

Adapun program ini dirancang untuk memberikan mahasiswa keterampilan programming software development, machine learning, proses riset, dan domain knowledge berdasarkan kasus dari berbagai bidang.

Baca juga: Binus Donasi Robot Cerdas Bantu Rumah Sakit Lawan Covid-19

“(Seorang) data scientist sebenarnya seperti ‘detektif’. Mereka harus punya kemampuan untuk memecahkan persoalan dan memberikan solusi. Skill utama ‘detektif’ adalah mengumpulkan data, kemudian menganalisis data, mencari hubungan antara setiap fakta sehingga menghasilkan suatu insight atau solusi. Itu skill utamanya,” papar Alexander.

Dalam proses belajar, lanjut dia, kalkulus dan statistik menjadi pelajaran fundamental untuk melakukan interpretasi data.

Ketika berhadapan dengan data, terutama data yang detail dan ingin melakukan interpretasi hubungan variabel, ilmu statistik menjadi kunci.

“Ketika jumlah data (yang dianalisis) sangat besar atau disebut big data atau mahadata, program studi Data Science mempelajari machine learning untuk mengolah data atau mencari pola data sehingga modelnya bisa digunakan untuk melakukan prediksi,” jelasnya.

Baca juga: Binus Salurkan Bantuan Dukung Tenaga Kesehatan Redam Wabah Corona

Kemampuan lain yang juga harus dimiliki seorang lulusan Program Data Science adalah komunikasi. Kata Alex, solusi atau data yang telah diolah pada akhirnya akan disajikan dalam bentuk presentasi pada stakeholder. Di bagian ini, mereka harus cakap berkomunikasi, bahkan harus pintar storytelling.

Alex menyebut, khusus di Binus, lulusan Program Data Science dipersiapkan untuk mampu bekerja di dunia industri. Karenanya, mahasiswa program tersebut dibekali portofolio sejumlah kasus untuk dipecahkan.

“Bila mahasiswa yang punya minat pada teknologi, mereka bisa mengambil data-data maupun kasus yang berkaitan dengan teknologi. Bila tertarik pada bidang bisnis, (mereka) bisa mengambil data-data yang berkaitan dengan bisnis seperti data transaksi,” imbuhnya.

Dengan portofolio tersebut, perkembangan skill mahasiswa bisa diketahui berdasarkan studi kasus yang telah dikerjakan.

Baca juga: Mengenal Data Science untuk Hadapi Industri di Era New Normal

Persiapan lain yang dilakukan agar mahasiswa siap berhadapan langsung dengan pelaku industri atau masyarakat adalah 3+1 Enrichment Program. Program ini berlangsung selama 2 semester atau sebanyak 32 SKS yang dimulai dari semester 5 atau 6 sampai semester 7.

Selama setahun, mahasiswa akan belajar di luar lingkungan kampus dan menimba ilmu dari perusahaan-perusahaan multinasional atau global.

Tujuan program ini adalah memberi kesempatan pada mahasiswa untuk terjun lebih awal ke dunia kerja. Dengan cara itulah, mahasiswa lebih siap bersaing.

“Dalam 3+1 Enrichment Program, ada 5 jalur yang dapat dipilih mahasiswa, antara lain magang di industri, proyek riset, magang di luar negeri, entrepreneurship, dan kuliah kerja nyata (KKN),” terangnya.

Baca juga: Pilihan Jurusan untuk Profesi Bidang Data Science Bergaji Dua Digit


Terkini Lainnya

Cara Daftar SMMPTN-Barat 2025 di 28 PTN, Klik pendaftaran.smmptnbarat.id

Cara Daftar SMMPTN-Barat 2025 di 28 PTN, Klik pendaftaran.smmptnbarat.id

Edu
Kemendikdasmen Minta Guru Tak Tergiur Janji Kelulusan Seleksi PPG Guru Tertentu 2025

Kemendikdasmen Minta Guru Tak Tergiur Janji Kelulusan Seleksi PPG Guru Tertentu 2025

Edu
Jurusan UI dengan Biaya Uang Pangkal Termahal di Jalur Mandiri, Kedokteran Berapa?

Jurusan UI dengan Biaya Uang Pangkal Termahal di Jalur Mandiri, Kedokteran Berapa?

Edu
10 Jurusan UI dengan Uang Pangkal Termurah Jalur Mandiri SIMAK UI 2025

10 Jurusan UI dengan Uang Pangkal Termurah Jalur Mandiri SIMAK UI 2025

Edu
Apa Jadinya Bumi Tanpa Serangga? Simak Penjelasan Pakar IPB

Apa Jadinya Bumi Tanpa Serangga? Simak Penjelasan Pakar IPB

Edu
Siswanya Banyak Diterima Kampus Top Dunia, Ini Biaya SMA Pradita Dirgantara

Siswanya Banyak Diterima Kampus Top Dunia, Ini Biaya SMA Pradita Dirgantara

Edu
Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Edu
Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Edu
Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Edu
Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Edu
Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Edu
Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Edu
Mahasiswi FK Unhas Jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Mahasiswi FK Unhas Jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Edu
Beasiswa 'Fully Funded' LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Beasiswa "Fully Funded" LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Edu
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau