Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bondhan Kresna W.
Psikolog

Psikolog dan penulis freelance, tertarik pada dunia psikologi pendidikan dan psikologi organisasi. Menjadi Associate Member Centre for Public Mental Health, Universitas Gadjah Mada (2009-2011), konselor psikologi di Panti Sosial Tresna Wredha “Abiyoso” Yogyakarta (2010-2011).Sedang berusaha menyelesaikan kurikulum dan membangun taman anak yang berkualitas dan terjangkau untuk semua anak bangsa. Bisa dihubungi di bondee.wijaya@gmail.com. Buku yang pernah diterbitkan bisa dilihat di goo.gl/bH3nx4 

Tekanan Sosial Hampir Selalu Mempengaruhi Setiap Keputusan Kita

Kompas.com - 20/08/2018, 15:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Peneliti menyimpulkan bahwa mereka yang takluk pada tekanan sosial mengubah persepsinya terhadap kenyataan. Sedangkan subyek yang kekeuh, konsisten terhadap jawabannya, otaknya aktif pada bagian emosi (emotional salience).

5. Melatih sikap kritis

 

Berns menyimpulkan bahwa mereka yang melawan tekanan kelompok akan mengalami ketidaknyamanan emosi.

Kesimpulan umum adalah tekanan sosial bisa menyebabkan orang mengubah keyakinannya mengenai suatu hal. Bagi yang melawan akan resah secara emosi.

Ekstremnya adalah ikut-ikutan orang lain membuat kita lebih nyaman meski mengorbankan akal sehat. Sebaliknya kita perlu mengorbankan kestabilan emosi, sebagai harga keberanian mempertahankan apa yang kita tahu benar.

Jadi mulai sekarang, sebaiknya kita lebih berhati-hati. Bersikaplah kritis terhadap informasi baru yang bersliweran, khususnya di media sosial, misalnya grup Whatsapp atau Facebook.

Sumber :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15978553

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com