Mungkin sebagian orang berpikir bahwa metode hibur hanya milik siswa PAUD atau sekolah dasar.
Namun, ingat bahwa manusia adalah mahluk homo ludens, makhluk Tuhan yang suka bermain.
Siapa pun tanpa memandang usia, termasuk mahasiswa. Memang, proses belajar di tingkat perguruan tinggi selama ini kerap diasosiasikan dengan keseriusan, kemandirian usaha, dan rigoritas metodologisnya.
Namun, pada kenyataannya, terutama untuk mata kuliah Bahasa Indonesia yang notabene jarang diminati oleh mahasiswa, tatkala metode hibur ini diterapkan di level perguruan tinggi, justru kegembiraan dan munculnya semangat belajar bahasa Indonesia meningkat.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rosa Maria.
Untuk menyediakan pembelajaran yang akan membangkitkan motivasi bagi para siswa dilakukan dengan cara mengombinasikan teori–teori dan model–model pembelajaran Rosa Maria yang mencontohkan dengan memberi motivasi pembelajaran bahasa di kelas yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik terikat dengan kebutuhan interval seperti kepuasan diri dalam membuat sebuah tugas, sedangkan motivasi ekstrinsik berhubungan dengan pemerolehan penghargan seperti nilai dan hadiah (Tomlinson, 1987: 239).
Tanda bintang dalam evaluasi yang menantang inilah wujud hadiah yang akan diterima oleh mahasiswa yang sanggup menyelesaikan capaian belajar sesuai dengan minat dan karakter mahasiswa.
Membosankan, menjemukan, membebani, terpaksa, terlalu teoritis,metode konservatif, penuh tugas, penuh keluh kesah, banyak teori, dosen tidak berkemampuan, metode ceramah, dan tidak pernah dipraktikkan adalah predikat negatif pembelajaran Bahasa Indonesia.
Hali ini diperoleh berdasarkan hasil pengamatan terhadap minat mahasiswa terhadap mata kuliah Bahasa Indonesia sebelum mengikuti perkuliahan Bahasa Indonesia dengan menerapkan metode hibur.
Ini semakin memperkuat dugaan awal bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang kurang menggairahkan mahasiswa.
Setelah mereka mengikuti perkuliahan Bahasa Indonesia dengan metode hibur yang menggugah dan menggairahkan, predikat negatif tersebut berubah menjadi sesuatu yang positif.
Bersemangat di setiap pertemuan, semangat kompetisi, aktif, lebih tertantang, banyak inspirasi, menyenangkan, menyadarkan diri untuk peduli, cinta, dan bangga pada bahasa Indonesia, termotivasi untuk lebih serius belajar, mengasah kemampuan cepat tanggap, melatih kerja sama, menumbuhkan daya saing yang positif, lebih peka tehadap kesalahan bahasa, lebih kritis, seru, menghibur, penuh kreativitas, mengasyikkan, sangat efektif, interaktif, atraktif, inovatif, dan membuat Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah yang berkelas.
Metode hibur berbentuk permainan bukanlah sekadar main-main yang tidak terarah dan tidak bernilai, melainkan justru lewat permainan, keseriusan mahasiswa untuk mendalami dan memahami materi ajar akan teruji, baik di level ethos, logos maupun pathos-nya.
Melalui metode hibur, mahasiswa tetap akan tergugah dan tergairahkan untuk merawat semangat belajar meskipun berada di tengah pandemi Covid-19.
Melalui metode hibur, di hari Pendidikan Nasional ini, mari kita menjadi pemegang tongkat estafet meneruskan gagasan-gagasan luhur sang guru, Ki Hadjar Dewantara dengan tetap menjadi pencetak insan cendekia yang menggugah dan menggairahkan bagi anak bangsa.
Selamat hari Pendidikan Nasional!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.