Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"When Everything Feels Like Romcoms", Novel Berlatarkan Dunia Film

Kompas.com - 21/07/2020, 21:56 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Oleh: Avicenna Raksa Santana | Penerbit KPG

KOMPAS.com - Film komedi romantis atau romcoms kerap menjadi wahana eskapisme bagi penikmatnya. Dari segi penceritaan, komedi romantis bisa dibilang “mudah ditebak”, karena memang didefinisikan sebagai film yang berakhir bahagia.

Akan tetapi, komedi romantis masih terus digemari, bahkan tidak jarang menjadi karya klasik yang dikenang sepanjang masa. Hal inilah yang tampaknya coba diangkat oleh Candra Aditya dalam novel terbarunya, "When Everything Feels Like Romcoms".

"When Everything Feels Like Romcoms" bercerita tentang dua pekerja film, Reza dan Kimmy.

Reza adalah sutradara sinetron yang mendapat kesempatan membuat biopic tokoh ternama, sementara Kimmy merupakan penulis yang baru saja menggarap naskah film komedi romantis.

Seperti tampak dalam judul, romcoms terasa begitu kental dalam novel ini. Saat pertama kali bertemu, Reza dan Kimmy sama-sama menyebutkan film komedi romantis favorit mereka "Ada "Apa dengan Cinta?" dan "Janji Joni".

Seiring cerita berjalan, tampak kemudian bahwa komedi romantis bukan hanya hadir sebagai topik bahasan, melainkan juga sebagai pakem penceritaan.

Baca juga: Stories for Rainy Days KPG akan Diterbitkan dalam Bahasa Portugal

Pembaca dapat melihat bagaimana novel ini diatur sedemikian rupa mengikuti kisah romcoms pada umumnya.

Saking kentalnya cara bercerita tersebut, tokoh Kimmy dalam novel bahkan memberi kesan “meta” dengan mengandaikan bahwa nasib yang menimpanya adalah: “… cerita fiksi yang ditulis oleh penulis kesepian yang enggak pernah merasakan cinta seumur hidupnya.”

Latar dunia film

Perfilman Indonesia bukan pertama kali diangkat ke dalam cerita fiksi. Misbach Yusa Biran, misalnya, pernah melakukannya lewat "Oh, Film" yang pertama terbit pada 1973 (diterbitkan kembali oleh Kepustakaan Populer Gramedia pada 2008).

Dalam "Oh, Film" bisa ditemui kisah-kisah jenaka seputar dapur produksi, kalangan seniman Senen, hingga wartawan film.

Keresahan Misbach Yusa Biran, yang juga adalah tokoh perfilman, terpancar dari humornya.

Salah satu yang begitu mengena adalah apa yang digambarkannya lewat cerita berjudul “Cara Bikin Cerita Film”. Di sana digambarkan bagaimana skenario film dibuat berdasarkan niat mencari untung semata, tanpa ada kepedulian terhadap gagasan ataupun logika cerita.

Keresahan semacam itu juga terdapat dalam "When Everything Feels Like Romcoms".

Walaupun, sebagai satu kisah utuh, novel terbitan POP ini memang tidak mengangkat terlalu banyak topik—beda dengan kumpulan cerpen "Oh, Film" yang memungkinkan cakupan topik lebih luas.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau