Justru di masa yang serba sulit karena wabah virus ini, kita mempunyai kesempatan emas untuk mengevaluasi, merefleksikan, serta menggagas ulang praktik pembelajaran kita.
Paradigma SCL yang mestinya bisa dengan nyaman kita terapkan dalam situasi normal justru sekarang menemukan relevansinya dalam situasi yang tidak normal.
Semoga hal ini menjadi sarana pertobatan bagi kita semua untuk mengembalikan roh pendidikan ke esensinya yakni membantu dan menjamin bahwa peserta didik belajar dengan optimal karena mengalami peristiwa belajar yang otentik.
Semoga dengan demikian, generasi muda kita semakin mempunyai kemerdekaan dan kemandirian berpikir dan belajar.
Penulis Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. adalah anggota Pusat Kajian Pendidikan Tinggi Indonesia Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) dan Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.