Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prestasi KSN 2020 Jenjang SMP, Sekolah Cahaya Rancamaya: Perlu Pembinaan Sains Sejak Dini

Kompas.com - 09/11/2020, 16:57 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Membangun semangat dan karakter Ilmiah kepada siswa sejak dini menjadi sebuah keniscayaan. Masa pademi ini membuktikan, sains banyak memberikan kontribusi dalam menjelaskan tentang wabah/pandemi, termasuk penanganannya.

"Jika kita mendidik siswa sejak dini dengan memperkenalkan sesuatu secara ilmiah maka di kemudian hari mereka memiliki landasan penting menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan cara pandang yang sudah mereka dapatkan selama belajar," ungkap Direktur Pendidikan Sekolah Cahaya Rancamaya, Ari Rosandi.

Pernyataan ini disampaikan Ari menanggapi prestasi yang baru-baru ini diraih siswa Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School (CRIBS), Bogor, Jawa Barat. 

Cahaya Rancamaya School mengirimkan 3 siswa yang menjadi perwakilan Jawa Barat mengikuti Kompetisi Sains Nasional atau KSN 2020 untuk jenjang SMP.

Perwakilan siswa yang dikirimkan dalam ajang KSN ini terdiri dari 3 siswa, di antara lain :

  • Iqbal Firmansyah (Bidang IPA)
  • M. Ilham Alfarisi (Bidang Matematika)
  • Hossem Ahmed Mido (Bidang IPS)

Baca juga: Raih Juara Umum 2 dalam Ajang Kejuaraan Internasional, Tim Taekwondo Itenas Kembali Ukir Prestasi

Pembinaan prestasi sejak dini

Hasilnya, 2 siswa SMP Cahaya Rancamaya, Iqbal Firmansyah dan M. Ilham Alfarisi berhasil menyumbangkan medali untuk Jawa Barat secara berurutan medali perunggu dan perak.

“KSN tahun ini menjadi pengalaman tersendiri bagi saya, yang biasanya mengerjakan soal berbasis kertas, kali ini menggunakan gadget”, tambah Iqbal yang menyumbangkan medali perunggu untuk bidang IPA.

Terkait persiapan KSN, Iqbal megikuti bimbingan secara mandiri dan bimbingan yang disediakan sekolah. Bimbingan secara mandiri sudah dilakukan Iqbal dengan guru olimpiade sejak dirinya masih di sekolah dasar.

Saat ini bimbingan dari sekolah dilakukan secara daring mengingat sekolah Cahaya Rancamaya menerapkan Study From Home (SFH) sebagai dampak pandemi Covid-19.

Pengalaman sama juga dulalui Ilham, peraih medali perak bidang Matematika yang sudah akrab di dunia olimpiade sains dan matematika sejak kelas 7.

“Soal KSN menantang sehingga saya harus fokus dan jeli dalam mengerjakan soal, saya bersyukur dapat mengikuti KSN dan mendapatkan hasil (medali perak) yang memuaskan” tambah Ilham.

Sedang bagi Mido, perwakilan untuk bidang IPS, KSN menjadi pengalaman baginya untuk menambah pengalaman dan pengetahuan meski belum menyumbangkan medali.

“Dari pengalaman ini saya jadi tahu kelemahan-kelemahan saya di bagian materi apa sehingga perlu dipersiapkan atau diperdalam lagi. Kegagalan bukan akhir dari segalanya, akan tetapi merupakan awal dari sebuah perjuangan, tetap semangat,” ungkap Mido. 

Pelibatan orangtua dalam pendampingan

Lebih jauh Ari Rosandi menegaskan pendidikan berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, & Mathematics) perlu menjadi salah satu program/kegiatan yang bisa menumbuhkembangkan kecintaan para siswa dengan dunia sains.

Baca juga: 9 Siswa Indonesia Unjuk Prestasi di Ajang Olimpiade Astronomi dan Astrofisika

 

"Pembelajaran sudah tidak lagi bisa kita lakukan secara konvensional seratus persen. Di sinilah kreativitas dan inovasi diperlukan bagi seorang guru untuk bisa membuat pelajaran sains disenangi, digandrungi siswa," kata Ari kembali menegaskan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau