Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa, Yuk Belajar Rempah Indonesia yang Kaya Manfaat

Kompas.com - 06/09/2021, 09:01 WIB
Albertus Adit

Penulis

Jadi warisan budaya bangsa

Sementara Awal Prichatin Kusumadewi, M.Sc, Apt Peneliti B2P2TOOT Kemenkes menjelaskan, rempah-rempah adalah warisan budaya bangsa yang sudah lama ada di Indonesia.

Bahkan kisah tentang minum jamu atau konsumsi rempah-rempah sudah ada sebelum abad ke-8 Masehi. Rempah-rempah sebagai jamu atau minuman kesehatan juga tertulis di serat gatotkacasraya yang dikarang Empu Panuluh abad ke-12, di serat centhini pada tahun 1814 dalam serat kawruh bab jampi-jampi Jawi.

"Dari sana kita jadi tahu bahwa rempah Indonesia ini sangat melekat dengan kita. Sangat melekat dengan budaya bangsa di mana penggunaannya sudah ada jauh sebelum kita lahir," jelas Awal Prichatin.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, di Nusantara, banyak suku-suku Indonesia yang masih menggunakan rempah-rempah ataupun jamu untuk menjaga kesehatan anggota sukunya.

Contohnya di Riau Jambi ada sekitar 426 spesies tumbuhan yang telah digunakan sebagai obat oleh masyarakat suku Melayu tradisional yaitu Suku Talang Mamak dan anak dalam. Kemudian di Tasikmalaya ada 188 jenis tumbuhan yang telah digunakan sebagai obat.

Kemudian di Surakarta karena ini kerajaan Mataram Jadi banyak sekali yang digunakan yaitu ada sekitar 1.734 ramuan dari bahan alam.

Di Kalimantan ada minimal 4.000 spesies tumbuhan dapat digunakan sebagai obat, di Sulawesi Tenggara ada 449 jenis tumbuhan obat digunakan masyarakat dalam bentuk puluhan ramuan, di Maluku Selatan sendiri ada 216 jenis tumbuhan obat dimanfaatkan masyarakat.

Sementara di NTB ada 40 jenis tumbuhan digunakan sebagai obat oleh masyarakat Taman Nasional Gunung Rinjani.

Baca juga: Siswa, Ini 3 Jenis Air Mata yang Perlu Kamu Ketahui

"Potensi yang dimiliki rempah-rempah kita yang kira-kira bisa dikembangkan lagi berdasarkan riset yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2010 itu dinyatakan ada sekitar 59,2 persen orang Indonesia mengonsumsi jamu untuk menyehatkan.

Kemudian dari riset tahun 2013 dinyatakan ada sekitar 30,4 persen rumah tangga menggunakan cara tradisional untuk kesehatannya, di tahun 2018 ada 44,4 persen masyarakat menggunakan kesehatan tradisional baik melalui praktisi kesehatan tradisional maupun upaya sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau