Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar UGM: Kaya Antioksidan, Kopi Potensial Cegah Covid-19

Kompas.com - 21/09/2021, 11:15 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada kabar baik bagi kamu penggemar kopi di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Minum kopi tidak hanya sekedar sebagai penghilang rasa kantuk. Tapi ada yang lebih menarik dari minuman berwarna hitam yang satu ini. Karena mengandung banyak senyawa antioksidan, minum kopi bisa memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan tubuh.

Hal ini disampaikan Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP UGM), Prof. Sri Anggrahini dalam pidato ilmiah yang berjudul 'Kopi untuk Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19' di acara Dies Natalis ke-58 FTP UGM.

Sri mengatakan, berbagai penelitian di luar negeri, kopi menduduki peringkat teratas sebagai asupan yang dinilai mampu mencegah paparan Covid-19.

Baca juga: Dosen FK Unair Beberkan Penyebab Long Covid-19 dan Upaya Pencegahannya

Kopi bisa tingkatkan kekebalan tubuh

Hal itu mendukung banyak penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa kopi bisa meningkatkan kekebalan tubuh karena adanya kandungan polifenol dan fenolik yang memiliki sifat antioksidan.

Meski mampu meningkatkan kekebalan tubuh namun dianjurkan tidak mengonsumsi kopi dalam keadaan perut kosong.

"Minum kopi saat perut kosong bisa memungkinkan naiknya kadar gula darah, asam lambung naik dan risiko kena sakit maag," ujar Sri seperti dikutip dari laman resmi UGM, Selasa (21/9/2021).

Penelitian khasiat kopi perlu ditindaklanjuti

Sri menerangkan, penelitian soal khasiat kopi perlu ditindaklanjuti agar bisa mendorong masyarakat gemar mengonsumsi kopi.

Baca juga: 3 Universitas Berkualitas dan Terjangkau di Singapura

Selain itu juga perlu mengetahui batas aman mengonsumsi kopi sesuai dengan yang dianjurkan. Tidak hanya itu, kopi juga bisa digunakan untuk mendeteksi seseorang terkena Covid-19 atau tidak.

"Umumnya penderita Covid-19 mengalami gejala hilangnya indera penciuman atau anosmia. Kopi bisa digunakan untuk mendeteksi gejala tersebut karena memiliki rasa dan aroma yang kuat," ungkap Sri.

Sementara itu Dekan FTP UGM, Prof.  Eni Harmayani menambahkan, dalam puncak peringatan Dies Natalis ke-58 ini, FTP UGM telah berkiprah dalam mengabdi untuk Indonesia.

Perjalanan panjang ini telah menghasilkan ribuan alumni yang bergerak di berbagai bidang, khususnya pengembangan teknologi pertanian dalam memajukan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Pertamina Lubricants Buka Lowongan Kerja Lulusan D3, Buruan Daftar

Kiprah FTP UGM di Indonesia

Sejak didirikan pada 19 September 1963, FTP telah menghasilkan 9.000-an alumni yang bergerak di berbagai bidang.

Eni menyampaikan, teknologi pertanian merupakan salah satu penyokong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan pangan nasional melalui penerapan agroindustri yang berdaya saing dan berkesinambungan.

"Meski dalam suasana pandemi Covid-19, FTP UGM terus melakukan diseminasi berbagai hasil-hasil penelitian melalui webinar dengan narasumber yang mewakili masing-masing departemen untuk memaparkan penelitian unggulannya," tegas Prof. Eni.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau